Ahmad Fauzan Sazli
Prof. Carel van Schaik, peneliti orangutan dari Zurich University. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Orangutan merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia. Namun primata yang masuk dalam keluarga family Hylobatidae ini berstatus terancam punah. Hal itu karena sifatnya bergantung pada perubahan struktur komposisi hutan yang terus terjadi saat ini.
Prof, Dr Carel van Schaik peneliti orangutan dari Antrhropological Institute dan Musium, Zurich University, Switzerland, mengatakan bahwa dia tidak optimis dengan keberlangsungan orangutan di Indonesia. Pasalnya hutan di Indonesia terutama wilyah tersebarnya orangutan, seperti Kalimantan dan Sumatera telah banyak di konversi menjadi perekebunan sawit dan tanaman yang tidak dibutuhkan orangutan.
“Orangutan bisa bertahan kalau hutannya berlimpah. Kalau hutan tidak ada lagi maka orangutan akan punah,” kata Prof Carel disela-sela seminar 10 tahun penelitian orangutan di Universitas Nasional, Kamis, (20/06/2013).
Prof. Carel menjelaskan bila hidup di hutan dan habitat yang tidak terganggu, orangutan mempunyai daya tahan yang tinggi. Ketika musim kemarau, jumlah buah sedikit, orangutan akan bertahan hidup dengan makan kulit, akar, dan daun muda.
Selain itu untuk mempertahankan diri, mereka tidak banyak bergerak. Orangutan memiliki program hemat tenaga. “Karena itu orangutan lebih mampu bertahan hidup dari manusia,” jelas Prof. Carel.
Menurut Prof. Carel saat ini populasi orangutan di Indonesia pada umumnya menurun. Namun untuk di daerah konservasi jumlah populasinya meningkat. Untuk menjaga populasi orangutan, Prof Carel merekomendasikan agar hutan dan habitat orangutan Indonesia dijaga dan terus dilestarikan.[]