More

    Tolak Kenaikan BBM, Aktivis Nyatakan Sikap Kepada DPR RI

    Ahmad Fauzan Sazli

    12 06 2013 Petisi 28

    Suasana pertemuan sejumlah aktivis dengan Pramono Anung di Gedung Nusantara 3, DPR RI, Jakarta, Rabu, (12/06/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI.

    - Advertisement -

    JAKARATA, KabarKampus – Sekitar 30 aktivis dari berbagai elemen pemuda dan masyarakat mendatangi Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung di Ruang Pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu, (12/06/2013). Kedatangan mereka tersebut untuk menyampaikan sikap terkait penolakan atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

    Dalam pertemuan di Gedung Nusantara III DPR RI itu Haris Rusly, aktivis petisi 28 menyampaikan, bahwa SBY tidak mempunyai landasan yang kuat untuk menaikkan harga BBM. Pasalnya kejahatan korupsi masih terus berlangsung di dalam tubuh pemerintahan. Selain itu penjualan Sumber Daya Alam untuk memperkaya segelintir orang dari pusat ke daerah masih terjadi.

    “Apalagi sistem politik Indonesia masih boros dengan adanya Pilpres dan Pilkada yang telah membakar ratusan triliun anggaran negara,” kata Haris.

    Begitu juga dengan devisit  APBN sebagai alasan kenaikan BBM. Menurut Haris, alasan tersebut adalah kebohongan. Karena penerimaan APBN Indonesia meningkat pesat. “Tahun 2012 APBN kita tercatat sebesar Rp. 1.435 trilyun. APBN itu meningkat pada tahun 2013 yakni Rp. 683 trilyun,” jelas Haris.

    Haris juga menuturkan, kebohongan SBY lain adalah alasan pemerintah agar dana subsidi dialihkan kepada rakyat kecil. Nyatanya bantuan untuk rakyat kecil tersebut diambil dari program untang luar negeri “Cast Transfer.” Begitu juga dengan anggaran beras miskin dan PNPM yang berasal dari Bank dunia dan ADB.

    Atas sejumlah alasan tersebut Petisi 28 bersama aktivis lainnya mendesak pimpinan DPR RI untuk menolak kenaikan BBM. Merek juga menuntut DPR memberlakukan kembali kebijkan subsidi untuk kesejahteraan rakyat, subsidi pendidikan, subsidi kesehatan, pupuk, listrik, dan sebagainya.

    Sementara itu Wenry Ansory Putra, aktivis Dewan Amanat Mahasiswa (DEMA) Indonesia mengancam akan membakar bendera dan atribut partai politik, bila ada partai yang  mendukung kebijakan kenaikan harga BBM. Selain itu mereka juga akan menggempur Istana negara dan DPRI dan melakukan aksi besar-besaran di setiap daerah.

    “Jangan salahkan dengan perlawanan kencang terhadap partai politik pendukung kenaikan BBM nanti,” jelas Wenri.

    Dalam kesempatan itu, Pramono Anung yang langsung menerima sejumah aktivis tersebut mengatakan pernyataan para aktivis tersebut akan dibahas badan anggaran kemudian masuk ke komisi-komisi. Selain Petisi 28 dan Dema Indonesia. Hadir juga sejumlah aktivis lain yakni Fam Universitas Indonesia,  LAKI Pejuang 45, AEPI Jakarta, dan sebagainya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here