More

    Tolak Kenaikan BBM, Wartawan Gunduli Rambut

    Ahmad Fauzan Sazli

    13 06 2013 Wartawan Tolak Kenaikan BBM

    Puluhan wartawan menggelar aksi di depan Istana Negara, Kamis, )13/06/2013). FOTO : Simon

    - Advertisement -

     JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak lima puluh wartawan yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan Anti Kenaikan BBM (Sowak) menggelar aksi menolak kenaikan BBM di depan Istana Negara, Kamis, (13/06/2013). Dalam aksinya mereka mencukur rambut hingga botak.

    Suparni, salah satu wartawan radio di Jakarta mengatakan, bahwa aksi menggunduli kepala ini sebagai simbol buang sial. Mereka menganggap kenaikan BBM memberikan kesialan kepada masyarakat yakni menambah beban hidup mereka.

    “Kesialan itu juga akan berimbas kepada wartawan. Biaya transfortasi mahal, sementara mobilitas wartawan cukup tinggi di lapangan,” kata Parni Kepada KabarKampus.

    Menurutnya, belum lagi, kenaikan BBM tersebut berdampak pada naiknya kontrakan, juga kebutuhan dapur. Sedangkan  gaji wartawan belum ada standarnya.

    Parni menuturkan, bahwa seharusnya pemerintah tidak perlu mencabut subsidi. Baginya untuk menambah APBN, pemerintah cukup mengambilnya dari hasil korupsi para pejabat yang korup di Indonesia.

    Sementara itu, Muhammad Rifky salah satu kontributor TV di Jakarta menambahkan bahwa, rata-rata gaji wartawan di Jakarta  dari Rp. 1.8 juta – Rp. 4 juta. Dalam sehari wartawan bisa menghabiskan biaya untuk tranfortasi Rp. 15 ribu, makan 45 ribu, dan pulsa 20 ribu.

    “Tentunya bila BBM naik, biaya tersebut juga akan naik, sementara gaji wartawan masih standar,” jelas Rifki.

    Aksi dari para wartawan ini berlangsung singkat. Selain menggunting rambut mereka juga membawa sejumlah poster yang berisi penolakan atas kenaikan BBM. Selain itu mereka juga mengumpulkan peralatan kerja mereka sebagai sikap mereka atas rencana pemerintah tersebut.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here