Ahmad Fauzan Sazli
Seorang mahasiswa UBK berdiri disebelah poster “Selamatkan Pancasila” dalam aksi tolak empat pilar kebangsaan di gedung MPR RI, Jakarta, Senin, (03/06/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Tak terima Pancasila dijadikan salah satu dari empat pilar kebangsaan, sebanyak sekitar 70 mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) menggelar aksi di depan gedung MPR RI, Senin, (03/05/2013). Dalam aksinya, perwakilan mahasiswa melakukan dialog dengan perwakilan MPR RI.
Sementara sebagian mahasiswa yang berada di luar gedung melakukan orasi secara bergantian. Dalam aksi tersebut, mereka membawa bendera Bung Karno, poster bertuliskan selamatkan Pancasila, juga spanduk bertuliskan tuntutan atas empat pilar kebangsaan.
Ibrohim mahasiswa UBK mengatakan, bahwa empat pilar kebangsaan yang digagas MPR RI telah membuyarkan makna Pancasila. Bagi mereka sudah jelas bahwa Sukarno pernah menyatakan bahwa Pancasila sebagai satu-satunya ideologi nasional dalam revolusi Indonesia.
“Artinya, dalam kerangka itu, pancasila punya dua peran pokok, pertama sebagai dasar yang mempersatukan Indonesia dan sebagai dasar yang memberi arah pada perikehidupan, termasuk jalannya revolusi nasional bangsa Indnesia,” jelas Ibrohim.
Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan tuntutan kepada MPR RI untuk tidak memasukkan pancasila ke dalam istilah empat pilar kebangsaan tersebut. Sementara dalam diskusi dengan MPR RI, Lukman Hakim selaku wakil ketua MPR RI mengatakan, akan mencari padanan yang tepat untuk mengganti istilah pilar yang dipersoalkan mahasiswa.
Aksi bertajuk “Selamatkan Pancasila” ini didukung oleh Yayasan Pendidikan Sukarno (YPS), dan Civitas Akademika UBK. Mahasiswa mengaku bila MPR RI tidak mencabut pancasila sebagai bagian dari istilah pilar kebangsaan, mereka akan menuntut MPR RI secara hukum.[]