More

    Unas Rayakan 10 Tahun Penelitian Orangutan

    Ahmad Fauzan Sazli

    20 06 2013 Penelitian Orangutan

    Civitas Akademika Unas berfoto bersama peneliti orangutan dari Zurich University dan Rutgers University dalam acara 10 Tahun Penelitian Orangutan di kampus Unas, Jakarta, Kamis, (20/06/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

    - Advertisement -

    JAKARTA, KabarKampus – Setelah 10 tahun melakukan penelitian terhadap orangutan di Tuanan, Kapuas Kalimantan Tengah. Fakultas Biologi Universitas Nasional Universitas Nasional (Unas) menyampaikanya hasil penelitian tersebut dalam sebuah simposium  di Unas, Jakarta, Kamis (20/06/2013).

    Selain Unas, simposium tersebut juga melibatkan peneliti-peneliti dari Zurich University dan Rutger University. Hadir dalam simposium tersebut antara lainProf. Dr Carel van Schaik dari Anthropological Institute dan musium, Zurich University, Switzerland dan Dr. Erin Vogel dari Departement of Athropology Rutgers University New Jersey, USA.

    “Program riset orang utan di Tuanan dan sekitarnya merupakan program riset jangka panjang untuk mendapatkan hasil yang baik secara ilmiah terhadap ekologi orang hutan Kalimantan,” kata Imran SI. Tobing Dekan Fakultas Biologi Unas, Kamis, (20/06/2013).

    Menurutnya, dalam pelaksanannya sejak 2003, peneliti dari berbagai negara secara terpadu turut berbartisipasi bersama mahasiswa Fakultas Biologi Unas. Selain itu penelitian ini juga dipantau oleh koordinator riset atau staf Peneliti Unas.

    Imran mengungkapkan selama 10 tahun penelitian bersama, telah bayak hasil dan inovasi penelitian yang dipublikasikan secara nasional dan Intenasional. Selain itu hasil penelitian ini akan di rumuskan menjadi sebah kemajuan inovasi Ilmu Pengetahuan dan manfaatnya bagi dunia konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

    Dalam kesempatan itu juga,  Tatang Mitra Setia, ketua tim riset Orangutan Unas menambahkan, bahwa selama sepuluh tahun riset, banyak hal yang mereka temukan, mulai dari teknik orangutan membuat sarang atau tempat tidur, cara orangutan bertahan hidup, proses dari lahir menuju mandiri, dan sebagainya.

    “Dari penelitian ini juga diketahui, bahwa orangutan lebih mampu bertahan hidup dari manusia,” kata Tatan.

    Ia menjelaskan, bahwa selain makan buah, untuk bertahan hidup orangutan makan akar, kulit pohon, dan sebagainya.

    Namun, menurut Tatang, penelitian terhadap orangutan di Tuanan programnya masih panjang, masih banyak hal yang belum terungkap dari orang hutan tersebut. Semoga riset selanjutnya mendapat sokongan dana dan dukungan dari berbagai pihak.

    Dalam kesempatan itu juga Universitas Nasional bersama para peneliti dari Zurich University dan New Jersey University menandatangani kerjasama dalam program riset orang utan di Indonesia.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here