Ahmad Fauzan Sazli
Alumni dan mahasiswa D-IV reguler Kebidanan Unas menggelar aksi terkait STR bagi D-IV Unas di depan kantor Rektorat Unas, (22/04/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI.
JAKARTA, KabarKampus – Universitas Nasional (Unas) berencana memindahkan mahasiswa D-IV Kebidanan Unas ke Perguruan Tinggi Penyelenggara Program D-III. Hal itu dilakukan karena berlarut-larutnya proses pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai syarat izin praktek bidan ke Majelis Tenaga Kesehatan Indnesia (MTKI) DKI Jakarta.
Karena persoalan tersebut juga, Unas menutup pendaftaran D-IV Kebidanan Unas untuk calon mahasiswa dari jenjang SMU. Dan hanya membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa lulusan D-III yang akan melanjutkan ke D-IV.
“Sejak 29 April 2011 lalu kami sudah mengajukan STR ke MTKI melalui Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (PTKP) DKI Jakarta, namun sampai saat ini kami belum mendapat jawaban tertulis mengenai hal tersebut,” kata Rosmawaty Lubis, Mkes, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unas di kampus Unas, Senin, (01/07/2013).
Menurutnya, pihaknya sendiri belum mendapat kejelasan apakah lulusan D-IV reguler Kebidanan dapat memperoleh STR. Pihak MTKI justru meminta ijazah D-III Kebidanan.
Padahal, menurutnya, lulusan D-IV merupakan bidan yang berhak mendapatkan STR untuk menjalankan profesinya. Lulusan D-IV Kebidanan memilki Ijazah dan transkrip nilai 144 SKS yang menggambarkan mereka punya kompetensi.
Bagi Rosmawaty sendiri, bila STR tidak diberikan oleh MTKI untuk lulusan D-IV reguler, hal itu sama halnya dengan merampas hak lulusan D-IV Kebidanan untuk praktek.
Ia menuturkan, pilihan memindahkan D-IV ke D-III ini merupaj salah satu opsi jalan keluar yang disulkan dalam pertemuan dengan mahasiswa. Selain pilihan lain yakni terus mempejuangan mahasiswa D-IV reguler Kebidanan bisa mendapatkan STR.[]
