Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Penggunaan formalin secara berlebihan masih kerap ditemukan pada makanan maupun ikan yang dijual di pasar-pasar. Padahal zat pengawet tersebut sangat berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia.
Prihatin terhadap penggunaan formalin tersebut, empat mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian FTP) mengembangkan alat pendeteksi formalin. Keempat mahasiswa yang terdiri dari Halimatus SaDiyah, Agung Heru Yatmo, Famelian Regasta dan Akfian Juanto Syahwal menamakannya “ Digital Formaldehyde Meter.”
Halimatus SaDiyah mengatakan, sekitar 50% khususnya makanan dan hasil ikan laut mengandung formalin. Karena itu perlu alat pendeteksi kandungan formalin yang cepat dan akurat.
“Alat ini diciptakan sebagai jawaban permasalahan bahaya formalin yang dengan mudah dikonsumsi masyarakat,” SaDiyah.
Menurutnya, alat pendeteksi kangdungan formalin ini disertai dengan sensor teknologi electronic nose. Sehingga hasilnya dapat menunjukan berapa banyak formalin yang terkandung dalam makanan ataupun minuman.
Karya mahasiswa UB ini merupakan hasil dari kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Cipta Karsa. Dan alat ini sudah didaftarkan Hak Patennya dan sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. []