More

    Banjir di Myanmar, 25 Ribu Orang Mengungsi

    ABC AUSTRALIA NETWORK

    Sedikitnya 25 ribu warga dievakuasi ke kamp pengungsian pasca banjir di kawasan Timur Myanmar. Hingga kini regu penyelamat masih berusah mencapai daerah terpencil yang terendam banjir.

    Chum Hre,  Direktur Departemen  Kesejahteraan Sosial, dan pemukiman kembali mengatakan banjir melanda kawasan itu sejak beberapa hari menyusun hujan lebat yang terus mengguyur di Negara Bagian Karen telah memaksa ribuan orang mengungsi ke lebih dari 80 kamp pengungsian.

    - Advertisement -

    “Secara keseluruhan ada 24,499 korban banjir yang sudah dievakuasi di Negara Bagian Karen,” paparnya.

    Selain itu ratusan warga lainnya juga dievakuasi dari negara bagian Mon dan Rakhine. Helikopter dikerahkan untuk menjangkau daerah-daerah yang  terdampak banjir.

    “Sangat sulit  menjangkau lokasi bencana karena cuaca buruk dan longsor,” katanya.

    Hujan lebat juga menggenai sejumlah kawasan diperbatasan Myanmar dan Thailand. Data Kementrian Dalam Negeri Thailand mengatakan tujuh propinsi tergenang banjir sejak Rabu kemarin. Senin kemarin, tiga warga dilaporkan  tewas terseret arus.

    Kota di kawasan Barat Thailand Mae Sot, yang menjadi batas  kawasan di Myanmar yang dilanda banjir  dilaporkan sudah kembali normal. Ketinggian air di pusat kota sudah mulai surut, namun masih tetap tinggi di daerah terpencil, terutama di dekat pos pemeriksaan perbatasan.

    “Kondisi terburuk sudah terjadi Senin lalu setelah 4 hari berturut-turut turun hujan dikawasan pegunungan,” kata Bupati Mae Sot.

    Jembatan  yang menghubungkan kedua negara tetap dibuka. Setiap tahun sebagian Thailand dan Myanmar terendam banjir selama musim pasang laut, yang baru berakhir di  bulan Oktober. Banjir tahun 2011 lalu mengakibatkan lebih dari 800 orang  meninggal di Thailand, sebagian besar kota di Thailand terendam banjir selama berbulan-bulan dan  membanjiri Ibukota Bangkok.[]

    SUMBER : RADIO AUSTRALIA

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here