ABC AUSTRALIA NETWORK
Larangan pemerintah negara bagian Tasmania terhadap rekayasa gentika Genetically Modified Organism (GMO) telah memicu perpecahan di kalangan industri pertanian setempat.
Pemerintah Tasmania sedang mengkaji larangan GMO, mendahului berakhirnya undang-undang terkait di akhir 2013 ini.
Industri besar termasuk pengolahan susu di Tasmania termasuk di antara mereka yang mendesak agar larangan tersebut dicabut. Atau kalau tetap diberlakukan, beberapa sektor harus mendapat pengecualian.
Glynn Williams dari Asosiasi Petani Poppy mengatakan, GMO dapat meningkatkan hasil panen dan dapat berkompetisi.
Mark Smith dari DairyTasmengatakan industrinya menghendaki GMO tersebut. “Kami tidak ingin kalah bersaingan dengan industri susu daerah lainnya,” katanya.
Sedangkan beberapa produsen lain khawatir suatu perubahan dapat menghancurkan ciri khas industri bersih dan alami dari Tasmania.
Andrew Scott sebagai petani dari Fruit Growers mengatakan, perubahan itu dapat merugikan.
Lindsay Bourke dari Asosiasi Peternak Lebah mengatakan pasar-pasar madu internasional akan hilang. “Kita tidak mampu mendapatkan harga premium dan bahkan kami tidak dapat lagi menjual madu ke pasaran Eropa,’ ujarnya.[]
