More

    Si Penyu Pemburu Minyak Buatan Mahasiswa UGM

    Ahmad Fauzan Sazli

    Si penyuYOGYAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sebuah kapal tampa awak untuk memburu minyak di laut. Kapal semi otomatis ini dinamakan Si Penyu alias Sistem Pengelolaan Wilayah Kelautan.

    Pengembangan kapal ini berawal dari keprihatinan lima mahasiswa Fakultas Matematikan dan Pengetahuan Alam (FMIPA), yakni Meuthia Fawzia, Ary Kusumaningsih, Firdhaus Azhar, Kristiawan Devianto, dan Muhammad Nur Fattah. Kelimanya prihatin terhadap maraknya pencemaran laut di Indonesia akibat tumpahan minyak yang tidak ditangani dengan baik.

    - Advertisement -

    Selain itu, mereka juga prihatin dengan maraknya pencurian ikan oleh nelayan dari negara tetangga  yang leluasa mengambil ikan di wilayah laut Indonesia.

    “Dengan adanya Si Penyu, diharapkan bisa membantu pemerintah untuk memetakan wilayah laut yang tercemar oleh minyak sehingga memudahkan pemerintah untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Selain itu, kapal ini dapat memetakan posisi populasi ikan sehingga memudahkan nelayan untuk mencari ikan,” kata Meuthia.

    Ia menjelaskan bahwa Si Penyu dilengkapi dengan dua buah sensor utama yaitu sensor minyak dan sensor ikan. Melalui kedua sensor tersebut data yang diperoleh diolah oleh yang selanjutnya ditampilkan dalam sebuah graphic user interface.

    “Sensor sonar mampu mendeteksi keberadaan ikan hingga kedalaman 100 meter, sedangkan sensor minyak bisa mendeteksi keberadaan minyak sampai ketebalan 10 centimeter,” terangnya.

    Si Penyu sendiri memiliki berat 3 kilogram, panjang 50 centimeter, dan lebar  27 centimeter. Kapal ini juga dilengkapi dengan sensor GPS, kompas, accelerometer, gyroscope, serta modul komunikasi serial, XBEE.  Selain itu Si Penyu juga dilengkapi dengan pelampung di kanan dan kirinya untuk menjaga keseimbangan kapal saat berada di lautan

    Si Penyu ini digerakkan dengan baterai berkekuatan 18 volt. Dengan kekuatan tersebut Si Penyu mampu melaju dengan kecepatan 50 Km/jam dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer.

    Sementara itu, Firdaus mengatakan, bahwa pembuatan Si Penyu menghabiskan dana yang cukup besar sekitar Rp 10 juta. Pasalnya komponen penyusun Si Penyu sebagian besar menggunakan bahan-bahan impor. Diantaranya GPS, baterai, accelerometer, gyroscope, dan sensor sonar. Sementara sensor minyak diperoleh dari dalam negeri.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here