ABC AUSTRALIA NETWORK
Sejumlah pengamat mengkhawatirkan adanya eksploitasi seksual terhadap anak-anak. Jika tidak diatasi segera, maka kawasan Pasifik bisa menjadi sentra perdagangan seksual yang berkedok pariwisata.
Badan yang mengawasi penegakan hak asasi anak asal Selandia Baru, ECPAT mewaspadai adanya pariwisata seks, di tengah sedang meningkatnya industri di negara tersebut.
Mereka ingin melakukan pencegahan terhadap keterlibatan anak-anak dari ekspolitasi seksual.
Alan Bell, Direktur Nasional dari EPCAT mengatakan bahwa sejumlah perhatian perlu dipusatkan pada resiko dari peningkatan pariwisata dan sejumlah langkah perlu dilakukan.
“Lebih baik mencegah, daripada harus berurusan nantinya,” tegas Alan.
“Di negara manapun, tidak hanya di Pasifik, jika ada pariwisata biasanya ada hubungannya juga dengan seks. Berhubung pariwisata di sini sedang gencar-gencarnya, maka menjadi hal yang tepat untuk mulai melihat masalah ini,” tambahnya.
Menurut Alan, kini organisasinya sedang berusaha untuk melakukan pencegahan, terutama di kalangan generasi muda. Salah satunya adalah melalui penggunaan teknologi dan internet. “Semakin banyak anak-anak muda yang semakin paham akan kecanggihan teknologi, sehingga di luar pengawasan orang tuanya,” katanya.
Selain itu, Alan juga akan mulai memperkenalkan sejumlah aturan pariwisata sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dri perusahaan-perusahaan penyedia jasa wisata.[]