More

    Kebutuhan Inovasi Energi Indonesia Sudah Mendesak

    Ahmad Fauzan Sazli

    Prasetya mulya

    Dialog Bisnis Eco – Inovation. FOTO : Prasetiya Mulya

    - Advertisement -

    JAKARTA, KabarKampus – Indonesia memiliki potensi energy terbarukan dan juga biofuel yang sangat besar.  namun faktanya Indonesia mengimpor energi minyak bumi yang mahal dan di sisi lain justru mengekspor energi murah seperti gas dan batu bara.

    Di masa mendatang Indonesia dianggap akan menjadi “arab Saudi”-nya biofuel  dunia karena potensi yang demikian besar ini. Oleh sebab itu urgensi untuk pembangunan pengelolaan energi terbarukan dan juga biofuel seharusnya sudah mendesak untuk dilakukan baik oleh pihak pemerintah dan swasta, apalagi peluang bisnis energi terbarukan dan biofuel yang begitu besar di masa mendatang.

    Menurut Rinaldy Dalimi dari Dewan Energi Nasional, bahwa Indonesia harus segera mengembangkan energi terbarukan dan biofuel mengingat potensi yang sangat besar dan juga peran yang strategis di dalam penggunaan energi dunia di masa mendatang.

    “Bila langkah ini tidak segera dilakukan, Indonesia akan tertinggal dari Singapura dan Malaysia” katanya dalam dialog bisnis Eco-Innovation: Kemaknaan Baru dalam Berbisnis untuk Membangun Negeri di Prasetiya Mulya Business School Jakarta, Selasa, (08/10/2013).

    Menurutnya, kedua negara tersebut jelas-jelas sudah melihat peluang bisnis dan strategi energi terbarukan dan menganggap Indonesia sebagai pasar yang besar

    Sementara itu, Riki Ibrahim, sekretaris jenderal Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mengatakan, bahwa perkembangan energi terbarukan saat ini belum menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Ia menjelaskan bahwa Indonesia akan sangat sulit untuk melepaskan diri dari pengurangan subsidi BBM dan akan selalu tergantung pada bahan bakar fosil.

    “Lemahnya political will ini nyata dengan tidak adanya UU Energi Terbarukan dan juga tidak adanya dana untuk energi terbarukan di dalam APBN 2014,” ungkapnya.

    Sedangkan, Budi Basuki dari Medco Energi menekankan pentingnya pengembangan biodiesel sebagai bahan bakar nabati sebagai bagian dari solusi krisis energi nasional. Pengembangan produksi biodiesel selain memberi tambahan sumber energi dan menyelamatkan devisa sebesar 16,3 milyar dollar.

    “Ada trickle down effect lainnya seperti pertambahan pendapatan, pengurangan emisi dan penguranga kemiskinan. Tapi ini semua hanya bisa dilakukan bila ada kemauan politik dari pemerintah,” ungkap Budi.[]

     

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here