Ahmad Fauzan Sazli
Mohamad Fadlilah dalam diskusi “Mahasiswa dan Pemilu Sebagai Penentu Masa Depan Bangsa,” di kampus Yarsi, Jakarta, Sabtu, (26/10/2013).
JAKARTA, KabarKampus – Tak lama lagi akan digelar pesta rakyat 2014. Tepatnya tanggal 09 April 2013 mendatang masyarakat Indonesia akan memilih wakilnya secara langsung, yakni DPD, DPR, dan DPRD.
Menurut, Mohamad Fadlilah, anggota KPU Provinsi Jakarta, bahwa partisipasi mahasiswa dalam pemilu 2014 mendatang sangatlah penting. Hal itu karena mahasiswalah yang telah memperjuangkan demokrasi Indonesia dengan darah dan air mata.
“Berapa banyak mahasiswa yang mati karena merebut demokrasi” kata Fadlilah dalam diskusi Mahasiswa dan Pemilu Sebagai Penentu Masa Depan Bangsa,” di kampus Yarsi, Jakarta, Sabtu, (26/10/2013).
Menurutnya, apa yang telah direbut tersebut tidak boleh ditinggalkan bergitu saja. Mahasiswa bertanggung jawab mengawal demokrasi agar berkualitas.
Fadlilah mengungkapkan, bahwa gerakan mahasiswa adalah gerakan moral dan tidak berpolitik praktis. Karena itu mereka dapat menjadi agen pendombrak alias agen of control
Ia menjelaskan bahwa, keterlibatan mahasiswa ini tidak sebatas sebagai pemilih. Mahasiswa juga memiliki peran mengawasi proses pemilu tersebut. Selain karena gerakan mahasiswa merupakan gerakan moral. Mahasiswa juga tidak berpolitik praktis.
“Dalam pemilu ini orang berkompetisi dengan segala cara. Godaan dan rayuannya luar biasa,” jelas Fadlilah.
Menurut Fadlilah, untuk mengatisipasi itu dibutuhkan presure dari luar untuk membantu pengawasan pemilu. Salah satunya adalah presure mahasiswa.
Adapun menurut Fadlilah yang dapat dilakukan mahasiswa dalam pemilu mendatang adalah, mempelajari dan membuat pelatihan, mengawasi dan mencermati setiap tahapan pemilu, melakukan pendidikan politik dan mendorong partisiapasi masyarakat, serta mengevaluasi penyelenggaraan pemilu dan memberikan gagasan dari hasil evaluasi.[]
