More

    Mahasiswa S2 UII : Perlu Lembaga Penanganan Bencana Kawasan Kampus

    Frino Bariarcianur
    19 10 2013 LEMBAGa penanganan bencana di kampusYOGYAKARTA, KabarKampus-Peristiwa Erupsi Gunung Merapi di tahun 2010 memberikan pelajaran berharga bagi warga sekitar, termasuk kampus UII. Dalam penangangan bencana tersebut seharusnya universitas mampu memberikan kontribusi yang optimal.

    Adalah Dwi Kurniati, Mahasiswi Magister Manajemen Rekayasa Kegempaan FTSP, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang menyarankan agar kampus berperan menyediakan fasilitas dan infrastruktu pendukung untuk meringankan beban korban bencana. Sehingga perlu lembaga yang mampu berkoordinasi dengan semua pihak saat terjadi bencana.

    Dalam Focus Group Discussion (FGD) Permodelan Emergency Disaster System Pada Kawasan Kampus yang diadakan di FakultasTeknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Rabu (16/10/2013), Dwi Kurniati berpendapat penanganan bencana yang dilakukan oleh UII selama erupsi Merapi dapat menjadi referensi bagi semua pihak. Ia mencatat begitu banyak hal yang kompleks saat bencana, mulai dari perencaan, koordinasi sampai pasca bencana.

    - Advertisement -

    “Dengan perencanaan maka optimalisasi peran universitas dapat dicapai sehingga sistem ini dapat pula diadopsi oleh universitas-universitas lain di Yogyakarta,” kata Dwi Kurniati seperti dilansir laman UII. AC.ID.

    Sementara Guru Besar UII, Prof. Ir. Moh. Teguh, menyatakan sistem penanganan bencana itu harus melibatkan seluruh stakeholder kampus. Mulai dari Yayasan, Rektorat, Dekanat Fakultas, personel security, karyawan, hingga mahasiswa.

    “Kita akan susun SOP yang jelas lengkap beserta rantai komandonya sehingga kapanpun bencana terjadi, para stakeholders telah siap dan tidak mengalami kepanikan,” Prof. Moh. Teguh tegas.

    Menanggapi gagasan lembaga penanganan bencana di kawasan kampus, Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, berpendapat UII selalu mempunyai komitmen untuk berkontribusi dalam upaya penanganan bencana di tanah air. Ia pun mendukung gagasan pembentukan lembaga yang menangani bencana di kawasan kampus.

    “Semua kita libatkan, tidak hanya support melalui tenaga namun juga fasilitas, dana, dan infrastruktur kampus”, ujar Prof. Dr. Edy Suandi Hamid.

    Ia berharap sistem yang tengah dibangun dari pengalaman menangani bencana erupsi Merapi dapat diadopsi oleh kampus lain di Yogyakarta maupun kampus yang dekat dengan wilayah bencana. Dengan harapan bila terjadi bencana, kampus secara cepat dan tepat bergerak membantu warga yang menjadi korban dan mampu berkoordinasi dengan pihak mana pun.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here