More

    Pemuda Atheis di Sumatera Barat Jadi Kandidat Peraih Nobel Perdamaian

    Ahmad FAuzan Sazli

    Alex Aan, Atheism in Indonesia

    Alexander Aan. FOTO : Kate Hodal (theguardian.com)

    - Advertisement -

    JAKARTA, KabarKampus – Alexander Aan (31), seorang pemuda asal asal Sumatera Barat menjadi kandidat peraih Nobel Perdamaian. Aan dianggap sebagai representatif perjuangan zaman modern di Indonesia pejuang keyakinan beragama.

    Aan mendapat perhatian dunia internasional setelah ia divonis oleh Pengadilan Negeri Muaro, Sijunjung 2,5 tahun penjara ditambah denda Rp. 100 juta atau bisa diganti 2 bulan kurungan. Seperti yang dilansir dari Padangkini.com, (10/04/2012), ia dituduh mengeluarkan pernyataan yang menghina Islam melalui posting di akun Facebook-nya dan akun “Ateis Minang”.

    Adapun pernyataan Aan di laman facebooknyanya adalah  “Tuhan tidak ada”. Ia juga memasang kartun kontroversial Nabi Muhammad. Ia beralasan pernyataanya tersebut karena ia melihat masih banyaknya kesengsaraan di dunia dan ba­nyaknya kesenjangan hidup.

    Vonis terhadap Aan mendapat tanggapan dari berbagai organisasi dunia. Diantaranya, Amnesty International menyebut Alexander sebagai tahanan keyakinan. Organisasi tersebut menyatakan vonisnya sebagai “kemunduran besar bagi kebebasan berekspresi di Indonesia.” Organisasi tersebut juga menyerukan agar Aan segera dibebaskan.

    Nobel Perdamaian menjadi salah satu penghargaan paling bergengsi sejagat. Tercatat tahun ini menjadi paling banyak calon kandidat dirasa berhak menerima anugerah itu. Bahkan tahun ini memecah rekor dengan 259 finalis dan 50 diantaranya organisasi. Adapun salah satu peraih nobel perdamaian yang dijagokan masyarakat adalah Malala Yousafzai. Ia  mengkampanyekan pendidikan tidak berdasarkan jenis kelamin.

    Pengumuman pemenang Nobel Perdamaian sendiri bakal diadakan pada 11 Oktober 2013.[]

    - Advertisement -

    10 COMMENTS

    1. kalau dipikir pikir dimana ya sumbangsih Aan ini terhadap perdamaian ? jelas-jelas dia terpidana kasus pelecehan dan penghujatan agama, provokator yang membuat resah dan huru hara, mungkin lebih keliatan sumbangsih anjing gw menjaga kedamaian lingkungan sekitar, lol..

    2. walaupun ia sebagai pelopor perdamaian, yg pnting ia telah melanggar sila 1…”Ketuhanan yang maha esa”…

      kalo saya pikir kasus ini tidah menghambat kebebasan berpendapat atau pun berkarya di indonesia..karna berpendapat dan berkarya di indonesia melarang adanya pelecehan SARA……

    3. Saya bingung, dimana sumbangsihnya ya? Perdamaian kok malah pasang kartun Nabi Muhammad? Bukannya justru memecah golongan antara yg beragama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha) dengan yang tdk memiliki agama?

    4. bukan perdamaian ini namanya,,mencari sensasi murahan denagn mejual keyakinan
      heran.. semoga diberi petunjuk seblum ajal mu datang

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here