Ahmad Fauzan Sazli
Susilo Bambang Yudhoyono, FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Front Mahasiswa Nasional mengecam pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut dirinya sebagai Chief Salesperson Indonesia. Pernyataan SBY dalam pembukaan APEC di Bali pada hari Minggu, (06/10/2013) tersebut dianggap FMN tidak pantas diucapkan, karena Indonesia bukan milik SBY.
“Dalam kapasitasnya sebagai Presiden Republik Indonesia, apapun alasanya termasuk untuk mengundang investor menyebutkan demikian tidak pantas. Indonesia adalah milik rakyat, bukan milik SBY,” kata L Muh Hasan Harry Sandy AME Sekjend FMN, Rabu, (09/10/2013).
Menurut Sandy, Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang mempunyai sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang besar. Ini merupakan modal untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
“Kami mengecam pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut dirinya Marketing Indonesia Inc,” jelas Sandy.
Sandy berharap, SBY dan pemerintahan yang akan datang harus berfikir dan bertindak secara sungguh-sungguh mencukupi kebutuhan nasional dengan meningkatkan produksi nasional bukan menjual Indonesia.
Selain mengecam pernyataan SBY tersebut, FMN menolak perhelatan KTT APEC tersebut. FMN menganggap APEC merupakan kolonialisme gaya baru. Mereka juga menuntut kepada pemerintah untuk menghentikan liberalisasi perdagangan dan pendidikan di Indonesia, serta ciptakan industry nasional yang mandiri.[]
ўŲƤ ўŲƤ ўŲƤ.. Negara Indonesia qT a/ Negara yg hrus trus dkembang dgn berjiwa mandiri cz memilki kkyaan SDA yg sngat mlimpah yg tdk dsmai dgn Negra lain nmun mmilki SDM yang bsar pula sehingga qT hrus ttap mmelihra, mmprjuangkan n’ mengmbangkn kkyaan qT in sbgai modl u/ ksejahteraan qTa Indonesia mk dri itu basmi, lwan n’ turunkn pemimpn” yg akn mneghncurkan bangsa qT sndri ykni bngsa rakyat indonesia trutma prxtaan Presiden SBY yg sudh mrendahkn hrga diri rkyat Indonesia dgn mngtakn driz sbgai Marketing Indonesi. Lebig cpet lbih baik pemimpin yg lemah, berpoltik ktor n’ pecundang dgnti.. Segera.