More

    Songsong ASEAN Community 2015, Unpad Dirikan Pusat Studi ASEAN

    Ahmad Fauzan Sazli

    30 10 2013 Pendirian Pusat STUDI ASEAN

    Prof. Dr. H. Asep Kartiwa, Dekan FISIP Unpad (kiri) dengan I Gusti Agung Wesaka Puja Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI usai penandatanganan MoU di kampus Unpad Jatinangor, Rabu, (30/10/2013). FOTO : TEDI YUSUP

    - Advertisement -

    JATINANGOR, KabarKampus – Dua tahun ke depan Indonesia akan menghadapi ASEAN Community 2015, dimana Indonesia akan bersaing secara langsung dengan negara-negara di kawasan ASEAN di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

    Untuk mempersiapkan era pasar bebas tersebut Universitas Padjajaran mendirikan Pusat Studi ASEAN. Penandatanganan pendirian Pusat Studi AEAN ini digelar di Unpad Kampus Jatinangor. Penandatanganan dilakukan antara Dekan FISIP Unpad, Prof. Dr. H. Asep Kartiwa, S.H., M.S., dengan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI, Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja.

    Menurut I Gusti, Pusat Studi ASEAN di Unpad ini merupakan pusat studi pertama yang didirikan di Jawa Barat dalam rangka menyongsong ASEAN Community 2015.

    “Dibukanya ASEAN Community 2015, berarti kita harus siap menghadapi persaingan dengan masyarakat di kawasan ASEAN,” tuturnya.

    Menurut I Gusti, nantinya Pusat Studi ASEAN di Unpad akan menjadi wadah untuk mempelajari mengenai kawasan Asia Tenggara. Institusi ini juga berperan aktif dalam mempromosikan segala potensi yang ada khususnya di Jawa Barat melalui jejaring kerja sama dengan negara-negara kawasan ASEAN lainnya.

    “Kita harapkan pusat studi ini punya banyak link kerja sama agar Indonesia pun punya kekuatan dalam menghadapi ASEAN Community 2015 nanti,” imbuhnya.

    I Gusti menjelaskan, sejauh ini, Pusat Studi ASEAN baru didirikan di tujuh perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Hassanuddin, dan Universitas Andalas.

    Pusat Studi ASEAN di Unpad sendiri merupakan pusat studi ke-8 yang didirikan oleh Kemlu RI. Di Unpad sendiri ada rencana pemfokusan pada sektor ekonomi.

    Menurut Prof. Asep, dibukanya Pusat Studi ASEAN di Jabar akan berdampak pula pada perkembangan sektor ekonomi. Sebab, sektor ekonomi di Jabar merupakan potensi yang baik sebagai kekuatan Indonesia.

    “Selama ini saja, dengan dibukanya rute penerbangan Bandung-Kuala Lumpur setiap harinya sekitar 1.500 orang menggunakan transportasi tersebut. Ini membuktikan bahwa mobilitas dengan negara ASEAN di Jabar cukup tinggi,” katanya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here