More

    Hamparan Surga

    Suriyani – Universitas Jambi
    Masih ingatkah akan janji Tuhan mengenai suatu tempat peristirahatan terakhir kita? mau yang sejuk atau yang panas? itu semua adalah pilihan anda. Surga atau neraka. Hal ini sama dengan hal yang akan kita bahas. Mau terus-terusan global warming atau mau go green?

    Janji Tuhan, kita akan mendapatkan tempat peristirahatan yang baik jika kita mampu memenuhi syarat yang di ajukannya.

    Pertama, memenuhi seruan Tuhannya barang siapa yang patuh kepada Allah niscaya ia akan mendapatkan pembalasan yang sebaik-baiknya. Dari uraian diatas sama halnya dengan kehidupan kita, jika kita patuh terhadap peraturan yang ada tentunya bumi kita akan baik-baik saja. Tidak menebang pohon sembarangan, menggunakan tehnologi berlebihan dan lain-lain.

    - Advertisement -

    Kedua, memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian. Ini pun ada kaitannya, jika kita menaati peraturan perundang-undangan yang ada, dengan tetap menjaga dan melestarikan bumi, tentunya bumi kita juga tetap baik-baik saja.

    Ketiga, menghubungkan apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (istiqomah). Mari kaitkan kembali. Jika kita terus melestraikan alam secara berkesinambungan, secara terus-menerus, tentunya dari zaman nenek moyang kita hingga sekarang bumi kita akan selalu baik-baik saja.

    Keempat, takut kepada Allah. Takutlah jika bumimu rusak, tentunya bumimu sekarang pasti baik-baik saja.

    Kelima, menolak kejahatan dengan kebaikan dalam pergaulan sehari-hari. Dalam hal ini diperintahkan agar kita selalu berbuat baik tanpa berbuat jahat. Jika kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, pasti hutan-hutan masih berdiri gagah menampikkan kehijaunnya.

    Itulah beberapa syarat dari tuhan yang masuk dengan kehidupan bumi kita. Jika kita menjalankan dengan baik, disamping kita mendapatkan bumi yang sejuk, kita juga dimuliakan dengan selalu menjaga silaturahmi dengan keluarga kita. Hal ini merupakan nikmat luar biasa yang dikaruniakan kepada kita.

    Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Bumi kita sudah mengalami global warming. Cuaca yang ekstrim tersebar kepelosok negeri. Bencana alam terjadi dimana-mana. Ini adalah akibat perbuatan manusia bumi yang tidak bertanggug jawab. Sungguh tak bermoral. Wajar saja jika bumi marah kepada kita. Gempa bumi, tsunami, banjir, erupsi gunung berapi, tanah longsor dan bencana yang lainnya. Bukan kebahagian yang ditorehkan namun kesedihan, bukannya terus berkumpul dan menjaga silaturahmi denga keluarga, tapi akibat bencana anggota keluarga berkurang satu demi satu. Hanya karena sang bumi marah.

    Hingga sekarang bumi masih marah kepada kita. Jangan heran jika bencana alam begitu mendominasi. Ini semua karena ulah kita bersama.

    Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama membenahkan diri untuk melestarkan bumi kita. Sebelum kemurkaannya semakin hebat. Jagalah yang semestinya kita jaga. Bukankah ini rumah kita ? tempat tinggal kita ? Tuhan akan memberikan ampunan bagi hambanya yang mau bertobat. Begitu juga bumi kita, dia tidak akan marah lagi jika kita menyuguhkan yang seharusnya kita suguhkan. Ini belum terlambat.

    Pemerintah juga memberikan solusi dengan gerakan moral yaitu gerakan go green. Dengan penuh kesadaran diri, mari kita benahkan diri dan bumi ini. Dengan strategi untuk mengantisipasi perubahan iklim dimasa ini dan yang akan dating sehingga manusia yang sudah terdidik mulai sadar akan pentingnya konsep pembangunan yang berkesinambungan. Dengan mengerahkan kerjasama yang baik, tentunya akan mendapati bumi kita yang lebih baik. Cintai bumi kita dimulai dari sekarang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here