Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Draf kontrak politik yang ditawarkan BEM Universitas Indonesia (BEM UI) kepada dua pasang Capres dan Cawapres RI 2014 batal ditandatangani. BEM UI mengaku draf kontrak politik itu batal ditandatangani karena dua pasang Capres dan Cawapres tersebut tidak ada yang berani.
“Sampai dengan hari ini, 8 Juli 2014, belum ada Capres dan Cawapres, baik Prabowo-Hatta dan Jokowi – JK yang berani menandatangani kontrak politik yang diajukan mahasiswa UI,” kata M. Ivan Riansa, Selasa, (08/07/2014).
Meski demikian, menurut Ivan kontrak politik tersebut tidak akan berhenti sampai di sana. Mereka akan tetap mengajukan kontrak politik tersebut salah satu pasang capres – cawapres terpilih.
Ivan menambahkan, kontrak politik itu bertujuan sebagai mekanisme kontrol terhadap pemerintah. Hal itu dilakukan agar masyarakat sendiri yang menjamin hak-haknya dipenuhi oleh pemerintah secara langsung.
Sementara itu, Andi Aulia, Kepala Departemen Kajian Aksi Strategis BEM UI mengatakan, para Capres-Cawapres itu sebelumnya pernah menyatakan kesanggupannya melalui tim suksesnya untuk menandatangani kontrak politik yang mereka berikan. Namun hingga hari ini keduanya membantalkan.
“Untuk tim Jokowi – JK mengaku kami tidak bisa menandatangani kontrak politik kontrak karena kesibukan kampanye. Sementara kubu Prabowo – Hatta hingga hari ini belum memberi kabar,’ ungkap Andi.
Adapun kontrak politik tersebut berisi enam bidang utama sebagai dasar tuntutan, yakni, korupsi, pendidikan, energi, kesehatan, HAM, dan riset. Draf kontrak politik tersebut telah disampaikan kepada dua pasang tim sukses sejak 28 Mei 2014 lalu.[]