More

    Demonstrasi Mahasiswa di Istana Negara Berlangsung Ricuh

    Seorang mahasiswa dari Aliansi Tarik Mandat ditangkap polisi dalam aksi yang digelar di Istana Negara, Kamis, (21/05/2015). FOTO : Fauzan
    Seorang mahasiswa dari Koalisi Tarik Mandat ditangkap polisi saat aksi di Istana Negara, Kamis, (21/05/2015). FOTO : Fauzan

    JAKARTA, KabarKampus – Demonstrasi yang digelar mahasiswa Koalisi Tarik Mandat di depan Istana Negara berlangsung ricuh, Kamis (21/05/2015). Dua mahasiswa ditangkap dalam kericuhan tersebut.

    Kericuhan terjadi saat mahasiswa membakar keranda mayat. Sambil bernyanyi mahasiswa mengelilingi api yang berkobar tepat di depan Istana Negara. Suasana pun semakin panas. Inisiatif pihak kepolisian yang hendak memadamkan api dihalangi oleh mahasiswa. Aliansi Tarik Mandat dan pihak kepolisian saling cekcok, saling teriak.

    Polisi kemudian menangkap dua mahasiswa. Dan beberapa diantaranya mendapat tendangan dan bogeman polisi.

    - Advertisement -

    Namun rupanya pihak kepolisian tidak ingin menambah pekerjaan. Para mahasiswa yang ditangkap akhirnya dibebaskan. Polisi juga membiarkan para mahasiswa melanjutkan aksi di depan Istana Negara.

    Mahasiswa Koalisi Tarik Mandat sudah tiga hari melakukan aksi demonstrasi. Pada hari Rabu kemarin (20/05/2015) mereka juga sempat bentrok dengan pihak kepolisian. Pola aksi demonstrasi mereka berbeda dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan KAMMI. Mereka lebih keras dan tidak mau berkompromi dengan pemerintahan Jokowi. Meskipun sebenarnya sama-sama mengkritisi pemerintahan Jokowi – JK.

    Taufan Putra Revolusi, aktivis IMM  mengatakan, kebijakan Jokowi telah jauh dari cita-cita trisakti. Kebijakan Jokowi yang tidak pro rakyat kecil membuat mereka geram. Mereka kecewa dengan seorang presiden yang lebih berpihak kepada asing. Oleh karena itu mereka bercita-cita mencabut mandat Jokowi.

    “Ekonomi di jaman Jokowi makin liberal. Dia menyerahkan harga BBM ke harga pasar. Ini sudah melanggar konstitusi,” kata Taufan menjelaskan alasan mereka menggelar aksi di depan Istana Negara.

    Koalisi Tarik Mandat terdiri dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), dan Mahasiswa UIN Jakarta. Jumlah mahasiswa tidak terlalu banyak, sekira 200 orang. Jumlah yang sedikit tak menyurutkan keberanian mereka saat berhadapan dengan pihak kepolisian. Saat demonstrasi, Koalisi Tarik Mandat sempat menarik kawat berduri yang mengelilingi Istana Negara, melakukan sholat ghaib, membakar keranda, dan saling dorong dengan pihak kepolisian. Sementara barisan di sebelah mereka, yakni BEM SI masih adem. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here