More

    Ekspedisi 200 Tahun Tambora, Peneliti LIPI Temukan 6 Spesies Baru

    Cyrtodactylus, salah cicak spesies baru yang ditemukan LIPI. Foto : LIPI
    Cyrtodactylus, salah cicak spesies baru yang ditemukan LIPI. Foto : LIPI

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan enam spesies baru di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat. Temuan ini merupakan hasil ekspekdisi LIPI bersama tim Ekspedisi NKRI dalam rangka memperingati 200 tahun letusan besar Tambora.

    Keenam spesies baru tersebut adalah dua spesies cicak, dua spesies kupu-kupu malam, dan dua spesies kalacemeti, serta opiliones. Keenam spesies tersebut ditemukan di jalur pendakian Kawinda Toi yang memiliki hutan yang sangat bagus.

    Dr. Cahyo Rahmadi, Ketua tim LIPI dalam ekspedisi tersebut mengatakan, ekspedisi ini dilakukan mulai dari tanggal 16 – 30 April 2015. Dalam ekspedisi ini mereka melewati jalur Kawinda Toi yang memiliki hutan yang masih sangat bagus, dibandingkan jalur lain seperti jalur Pancasila yang sudah menjadi hutan Industri.

    - Advertisement -

    Menurutnya, di Kawinda Toi tersebut mereka menemukan juga beberapa spesies yang merupakan spesies endemik Nusa Tenggara Barat. Spesies tersebut yaitu satu spesies kekelawar, enam spesies burung endemik NTB, dan beberapa spesies baru yang diyakini sebarannya sangat terbatas.

    “Kondisi kekayaan flora dalam setengah hektar mencapai 22 spesies, dan Elaeocarpus batudulangi merupakan spesies endemik dari kelompok flora,” kata  Cahyo di kantor LIPI, Jakarta, Selasa, (12/05/2015).

    Selain itu kata Cahyo dalam ekplorasi tersebut mereka juga berhasil mengoleksi dan mendata informasi dan kekayaan dan potensi hayati yang ada di Tambora. “Spesies yang berhasil ditemui di sepanjang pendakian Kawinda Toi yaitu Duabanga moluccana Blume, Edgelhardia Spicata Lech. Ex Blume, Acronychia trifoliata Zoll, dan Syzigium spp,” kata Cahyo.

    Tak hanya itu, kata Cahyo, mereka jugaberhasil mencatat 46 spesies burung, dimana tiga spesies adalah burung migran, 21 spesies reptil dan empat spesies amfibi dari berbagai marga. “Jumlah spesies ini dapat bertambah setelah melakukan kajian lebih mendalam untuk mengenali setiap spesies yang dikoleksi,” tutur Cahyo.

    Sementara itu untuk kelompok mamalia sedikitnya ditemukan 10 spesies yang terdiri dari spesies kekelawar, tiga spesies tikus, satu spesies primata, satu spesies musang dan beberapa mamalia lain seperti babi dan rusa yang banyak ditemukan melintas di jalan. Sedangkan pada kelompok kerabat kalajengking, kalacemeti, dan laba-laba ditemukan 10 spesies.

    Adapun untuk kelompok serangga seperti kupu-kupu malam tercatat sedikitnya 230 spesies dari ketinggian 100 mdpl dan 500 mdpl. Dan pada kelompok Tawon sedikitnya ditemukan 27 spesies, dan dua spesies lebah madu yang sangat potensial nilai ekonominya.

    Ekspedisi ini sendiri diikuti oleh sebanyak 48 orang yang terdiri dari 16 orang dari LIPI, tiga mahasiswa dari UNS, IITS dan Universitas terbuka, Tim Flora dan Fauna NKRI, enam orang dari Kantor Seksi Konservasi Wilayah III Bima Dompu, serta masyarakat setempat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here