More

    Dengan Peralatan Seadanya, Robot Seni Tel-U Raih Juara Tiga KRI 2015

    Robot Badaya Tel-U. Dok. Tel-U
    Robot Badaya Tel-U. Dok. Tel-U

    BANDUNG, KabarKampus – Tak perlu merogoh kocek dalam – dalam untuk membuat sebuah robot keren. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Telkom University. Dengan peralatan yang ada di laboratorium, Robot Badaya atau robot seni yang mereka buat berhasil merebut juara tiga pada Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 2015 yang digelar di Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta, pada tanggal 11 -14 Juni 2015 kemarin.

    Aris Pujud Kurniawan, salah satu mahasiswa mengatakan, dalam membuat Robot Badaya, mereka memanfaatkan peralatan yang ada di laboratorium. Kemudian robot dipoles dengan algoritma pemoraman maksimal.

    “Hasilnya robot yang tak perlu biata mahal ini tak kalah canggih dengan robot yang mahal,” kata Aris

    - Advertisement -

    Menurut Aris, robot yang mereka buat adalah robot yang bisa menari seperti manusia. Robot ini menari mengikuti alunan musik pengiring.

    Aris menjelaskan, Kontes Robot Seni Indonesia pada tahun ini mengangkat tema tarian Bambangan Cakil. Oleh karena itu, dalam kompetisi ini, tim Badaya membuat dua robot yang dapat membawakan tarian Bambangan Cakil.

    Robot ini terdiri dari dua buah. Robot pertama berperan sebagai Arjuna dan robot kedua berperan sebagai Cakil (Raksasa). Kedua robot juga dirias layaknya penari.

    Lathief, salah satu anggota tim menambahkan, robot yang mereka buat dapat menari layaknya manusia. Robot akan menari ketika mendengar musik Bambangan Cakil. Kemudian akan berhenti ketika musik berhenti.

    “Pada tarian ini Arjuna sebagai tokoh protagonis dan si Cakil sebagai tokoh antagonis,” kata Lathif.

    Menurut Lathief, robot Badaya menggunakan dua sistem yang berbeda untuk satu robot. Perbedaan sistem penggerak ini terletak pada tangan dan kaki robot. Robot ini juga dilengkapi dengan wireless agar robot dapat berkomunikasi ketika menari. Sehingga tarian yang ditampilkan menjadi sesuai dengan irama.

    Sementara itu Muhammad Gibran Toto anggota tim menjelaskan, selain dilengkapi dengan komunikasi wireless pada robot agar kedua robot dapat saling bersinkornisasi, Robot Badaya terdapat sensor suara agar robot dapat bergerak ketika mendengar alunan musik.

    Ia menuturkan, dibandingkan dengan robot dari tim lain, robot Badaya memiliki bobot paling ringan. Hal itu karena robot ini terdiri dari komponen-komponen ringan.

    “Dengan begitu, robot Badaya tidak mudah jatuh karena bobotnya,” kata Gibran.[]

    Selain menurunkan, Robot Badaya dalam Kontes Robot Indonesia 2015, Tel-U juga menurunkan tiga robot andalannya yaitu : Roobics untuk kategori KRAI, Azkaizan 4wd untuk kategori KRPAI Beroda dan Arjuna di kategori KRPAI Berkaki.[]

     

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here