More

    Korelasi Musik dan Agama

    Hartanto Ardi Saputra

    Ilustrasi / Foto : akmaljunio.blogspot.com
    Ilustrasi / Foto : akmaljunio.blogspot.com

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Musik merupakan salah satu sarana untuk mengungkapkan kerohanian. Karena banyak praktik keagamaan yang menggunakan musik sebagai media ibadah.

    Hal itu disampaikan Ahmad Munjid, Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM, dalam diskusi dengan tema Korelasi Musik dengan Agama di PKKH UGM, Yogyakarta, Rabu, (08/07/2015).

    - Advertisement -

    Menurut Munjid, musik dianggap bisa mempengaruhi kondisi emosional seseorang.  Seperti ketika seseorang patah hati, kemudian mendengarkan sebuah lagu, maka akan tercipta suasana batin yang tersalurkan.

    “Musik bisa merubah suasana hati seseorang ketika jenuh dengan pekerjaan, murung karena dipecat, putus dengan pacar,” katanya.

    Selain itu, ia juga menerangkan bahwa musik masih relevan bagi masyarakat sebagai sarana mengungkapkan kerohanian. Makanya sekarang muncul lagu-lagu kerohanian menggunakan genre musik rock.

    “Bunyi dentaman drum dan gitar dengan ritme cepat, lebih bisa mempengaruhi psikologi anak muda sekarang,” ungkap Munjid.

    Meski demikian, kata Munjid, ada beberapa kelompok agama yang menolak musik dalam praktik keagamaan. “Ada anggapan bahwa musik itu produk duniawi, produk manusia, dianggap merendahkan drajat Tuhan,” ujarnya.

    Sementara itu menurut Damar Panuluh, vokalis band Letto,  musik merupakan sarana efektif untuk mengungkapkan kerohanian manusia. Hal itu karena telinga bisa menangkap 44.100 informasi tiap detik.  Berbeda dengan mata yang hanya mampu menangkap 25 informasi tiap detik.

    Damar menjelaskan, musik itu bukan hanya soal seni, tapi juga sains. Karena bunyi yang mempengaruhi psikologi manusia itu bisa diteliti. “Bahkan sekarang ada rumus tertentu yang bisa menghitung apakah banyak orang yang kira-kira suka dengan suatu musik.”[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here