Seperti tahun-tahun sebelumnya, pasca lebaran Idul Fitri gunung-gunung di Indonesia dibanjiri para pendaki. Salah satunya Gunung Lawu yang berada di Karang Anyar, Jawa Tengah. Gunung dengan tinggi 3.265 M Dpl ini diprediksi juga dibanjiri para pendaki.
Gunung Lawu sendiri terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung ini merupakan gunung api “istirahat”. Diperkirakan gunung ini terakhir meletus pada 28 November 1885.
Pasca lebaran nanti atau H+2 lebaran, gunung ini akan tetap dibuka untuk umum. Biasanya pada waktu tersebut gunung yang mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous ini akan banyak dijejali para pendaki.
Namun pada lebaran kali ini, tak sembarang pendaki diperbolehkan naik. Para pendaki yang tak memenuhi syarat maka akan dipulangkan. Hal ini sebagai antisipasi agar tak terjadi insiden atau kecelakaan saat pendakian.
Menurut Nugroho, Kepala BPBD Karanganyar, pada lebaran kali ini BPBD akan memperketat pejagaan di jalur pendakian. Mereka akan menerjunkan para relawan di sepanjang jalur pendakian dari pos satu hingga pos lima.
“Belajar dari pengalaman sebelumnya, setiap hari libur atau hari besar, termasuk banyak pendaki yang naik ke puncak Gunung Lawu. Jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu yang melalui jalur Cemoro Kandang juga tetap dibuka untuk umum. Untuk itu kami akan memperketat penjagaan bekerjasama dengan relawan Anak Gunung Lawu (AGL),” ujar Nugroho, Kepala BPBD Karanganyar seperti dilansir dari Merdeka.com, Rabu, (08/07/2015)
Nugroho menuturkan, pada H+2 mereka akan menurunkan tim pengawas secara bergantian di sepanjang Gunung Lawu. Mulai dari pintu masuk Cemoro Kandang.
“Seluruh pendaki yang hendak naik ke puncak harus mencatatkan identitasnya,” kata Nugroho.
Tak hanya itu, menurut Nugroho, pihaknya bersama relawan AGL juga akan memeriksa peralatan dibawa para pendaki. Bila tak memenuhi syarat, maka tim relawan ditugaskan diberi kewenangan penuh untuk menolak.
“Kami tidak ingin terjadi kecelakaan saat pendakian. Ini demi keamanan saja. Kalau peralatannya kurang komplit, jangan coba-coba untuk naik ke puncak,” ungkap Nugroho.
Kecelakaan di gunung Lawu memang sudah sering terjadi. Salah satunya terjadi pada bulan Maret 2015 lalu. Seorang pendaki bernama Nurhadiyanto (30) ditemukan tewas di gunung tersebut.[]