More

    YLKI Anggap Mudik Lebaran 2015 Sebagai Bencana Nasional

    ilustrasi
    ilustrasi

    JAKARTA, KabarKampus – Lebaran Idul Fitri 1436 H baru saja usai. Namun mudik lebaran selalu saja menyisakan duka mendalam. Jumlah korban meninggal dunia maupun luka berat masih sangat tinggi.

    Berdasarkan data yang dikeluarkan Polri, sejak tanggal 10 hingga 24 Juli  2015 atau H-7 hingga H+7 tecatat sebanyak 628 orang meninggal dunia, 1.028 orang luka berat, dan 3.808 orang luka ringan. Kecelakaan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

    Dengan korban kecelakaan tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai mudik lebaran tak ubahnya  bencana nasional. Mereka juga menyayangkan klaim Kemenhub yang menyatakan mudik lebaran 2015 berhasil.

    - Advertisement -

    “Dengan korban  massal seperti itu, sudah sangat pantas juka mudik lebaran tak ubahnya sebagai bencana nasional. Jadi sungguh aneh bin ajaib bila Kemenhub mengklaim mudik lebaran 2015 dinyatakan berhasil,” kata Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI dalam keterangan rilisnya, Minggu, (26/07/2015).

    Oleh karena itu, kata Tulus mereka mendesak kepada Presiden Jokowi untuk merespon secara kongkrit terhadap korban massal mudik lebaran. Hal itu karena untuk kecelakaan pesawat yang jumlahnya lebih sedikit, presiden langsung menggelar jumpa pers

    “Terhadap korban kecelakaan pesawat saja yang jumlah korbannya lebih kecil, Presiden langsung menggelar jumpa pers, mengapa terhadap  korban mudik lebaran yang korbannya jauh lebih bersar, Presiden diam saja?” kata Tulus mempertanyakan.

    Selanjutnya, YLKI juga mendesak pemerintah untuk memperbaiki dan memperbanyak akses angkutan umum di sektor darat, khususnya perkeretaapian. Karena mereka mengaggap angkutan kereta api lebih efisien.

    Kemudian kepada Polri, YLKI mendesak agar Polri bertindak tegas terhadap pelanggaran lalu lintas.  Karena patut diduga, tingginya penggaran lalu lintas disebabkan Polri melongarkan pelanggaran lalu lintas. Selain itu mereka juga menginginkan dan Kemenhub menekan penggunaan sepeda motor sebagai transportasi mudik.

    “Ini terbukti korban laka lantas lebih dari 75 persen adalah pengguna sepeda motor,” ungkap Tulus.

    Tulus berharap jumlah korban yang banyak tersebut tidak hanya dijadikan angka statistik belaka, tanpa ada upaya serius untuk menguranginya  hingga titik nol.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here