More

    Perluas Pembagian Daging Kurban, UMM Libatkan Aktivis Mahasiswa

    Ilustrasi pembagian hewan kurban. Foto : UMM
    Ilustrasi pembagian hewan kurban. Foto : UMM

    MALANG, KabarKampus – Universitas Muhammadiyah Malang (Malang) telah melangsungkan shalat Idul Adha 1436  Hijriyah di halaman parkir kampus II, Jalan Bendungan, Sutami, No 188, Malang, Rabu, 23/09/2015). Pemotongan hewan kurban dilakukan pada hari ini, namun tidak semuanya disembelih di kampus UMM.

    Untuk hewan kurban, UMM telah menyiapkan 10 sapi dan 23 kambing. Sebanyak 7 sapi dan 3 kambing disembelih di kampus III. Lalu 2 sapi di kampus II. “Sisanya disumbangkan ke sejumlah titik dakwah Muhammadiyah,” terang Fatoni.

    Dalam pembagian daging kurban, UMM memprioritaskan untuk membagikan pada masyarakat sekitar kampus I, II, dan III, serta Rumah Sakit UMM. Selain itu akan disebar juga pada sejumlah cabang dan ranting Muhammadiah dan Aisyiyah di Malang.

    - Advertisement -

    Untuk distribusi yang lebih luas, UMM memanfaatkan peran aktivis mahasiswa, melalui sejumlah organisasi seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian (UKM-K), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

    “Selain melakukan distribusi hewan kurban, mereka sekaligus melakukan kegiatan bakti sosial di desa-desa binaan mereka. Peran para aktivis mahasiswa ini sangat penting karena biasanya mereka lebih lincah dan bersemangat untuk berdakwah di daerah pinggiran,” ungkap Fatoni.

    Sementara itu, Dr Nurhakim MA, asisten rektor UMM bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyah, mengatakan, penyebaran hewan kurban itu hanyalah hal yang bersifat teknis dan simbolik, namun di baliknya terdapat makna yang amat dalam, khususnya terkait substansi Idul Adha yang bertitik tumpu pada nilai tauhid dan pengorbanan.

    “Tauhid karena kita percaya bahwa penyembelihan itu merupakan perintah Allah, dan pengorbanan karena manusia dituntut kesediaannya merelakan apa yang dimiliki bagi orang-orang yang dipandang kurang beruntung,” terang Nurhakim.

    Nurhakim menjelaskan, semangat berbagi tersebut sekaligus mengajari mahasiswa dan dosen UMM agar tidak alpa, bahwa aktivitas akademik di kampus jangan sampai membuat mereka terlena hingga lupa pada kebutuhan masyarakat sekitar. “Inilah tradisi UMM dalam berbagi dan berbaur dengan masyarakat,” katanya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here