More

    Rizal Ramli Minta Perguruan Tinggi di Indonesia Hindari Cara Feodal dan Birokratis

    Rizal Ramli. Foto : Fauzan Sazli
    Rizal Ramli. Foto : Fauzan Sazli

    BANDUNG, KabarKampus – Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia mengaku sedih dan prihatin dengan kondisi Pendidikan Tinggi Indonesia. Hal itu disebabkan pada tahun ini, tidak ada satupun perguruan tinggi di Indonesia yang masuk ke dalam 600 perguruan tinggi terbaik di dunia.

    “Saya prihatin dan sedih sekali begitu membaca laporan tahun ini, tidak ada satu pun universitas di Indonesia yang masuk 600 besar perguruan tinggi dunia. Ini tragedi nasional!” Katanya pada Konferensi E-Indonesia Initiatives Forum yang digelar di ITB, Bandung, Kamis, (15/10/2015).

    Rizal Ramli menceritakan, ketika ia berkuliah  di ITB, kampusnya masih masuk ke dalam pemeringkatan 250 besar dunia sebagai perguruan tinggi terbaik di dunia. Namun sekarang makin lama-makin merosot.

    - Advertisement -

    “Kok bisa, bujet makin tinggi yang sekolah makin banyak tapi reputasinya makin hancur. Jadi jangan ngomong macem-macem dan aneh-aneh. Universitasnya aja 600 besar ngga masuk,” ungkap peraih gelar doktor di bidang ekonomi di Boston University ini.

    Oleh karena itu, Rizal Ramli meminta kepada ITB agar mengambil inisiatif dan mencari terobosan agar bisa kemballi masuk 200 besar perguruan tinggi terbaik dunia. Selain itu ia juga menyarankan perguruan tinggi di Indonesia untuk menghindari cara-cara feodal dan birokratis dalam mengelola perguruan tinggi.

    Selanjutnya adalah mendatangkan dosen-dosen terbaik dari Eropa, Amerika, dan Rusia ke Indonesia. Begitu sebaliknya Indonesia mengirimkan dosen-dosen terbaik ke negara-negara tersebut.

    “Kalau begini pasti ratingnya naik. Jadi jangan merasa hebat di bawah tempurung. Hebat itu harus hebat di luar tempurung. Mudahan  ini hari bersejarah buat ITB, lima tahun mendatang masuk top 200 university,” kata Rizal Rafli.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here