More

    Deklarasi Hari Dongeng Nasional Untuk Indonesia Lebih Baik

    Pembacaan Deklarasi Hari Dongen Nasional di taman alun-alun Kota Bandung, Sabtu, (28/11/2015). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
    Pembacaan Deklarasi Hari Dongen Nasional di taman alun-alun Kota Bandung, Sabtu, (28/11/2015). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

    BANDUNG, KabarKampus – Kegiatan mendongeng adalah metode yang baik untuk menciptakan karakter bangsa. Namun mendongeng masih dianggap sebagai tanggung jawab pendongeng dan lebih banyak berlangsung di sekolah. Padahal mendongeng adalah budaya yang sudah lama ada di Indonesia.

    Bertepatan dengan hari lahir Pak Raden, legenda dongeng Indonesia, sejumlah pendongeng serta komunitas pendidikan di Kota Bandung mendeklarasikan Hari Dongeng Nasional di Alun-Alun Kota Bandung, Sabtu, (28/11/2015). Deklarasi yang diikuti oleh orang tua dan anak -anak ini menetapkan pada tanggal 28 November Sebagai Hari Dongeng Nasional.

    “Kami para pecinta dongeng Indonesia. Kami para orang tua, pendongeng, pendidik, pustakawan, dan pemerhati anak Indonesia. Pada hari ini Sabtu, 28 November 2015, pukul 10.00 WIB. Menyatakan perihal utama demi kepentingan anak Indonesia dan keguyuban para pecinta dongeng Indonesia. Bahwa setiap tanggal 28 November dalam setiap tahunnya secara bersama di Indonesia merayakan suka cita cerita,” bunyi isi deklarasi Hari Dongeng Nasional yang dibacakan bersama-sama.

    - Advertisement -

    Kegiatan deklarasi diawali dengan dongeng mengenang kembali sosok Pak Raden melalui boneka tangan, kemudian demo one line drawing oleh Kak Andi Yudha Asfandiyar, dongeng dengan Pantonim oleh Wanggi Hoed, serta Dongeng Musik oleh Anak-anak Jendela Ide. Selain itu terdapat juga penandatanganan dan  cap dukungan terhadap Hari Dongeng Nasional.

    Deta Ratna Kristanti, salah satu penggagas Hari Dongeng Nasional mengatakan, Deklarasi Hari Dongeng Nasional sebagai pengingat supaya masyarakat tetap mendongeng. Karena selama ini dongeng lebih banyak berlangsung di sekolah dan dilakukan oleh pedongeng.

    “Padahal setiap hari orang bercerita dan semua orang sebenarnya bisa mendongeng,” kata Deta yang juga aktif di Bengkel Kriya Imut Bandung.

    Deta menuturkan, dua tahun lalu mereka membuat acara festival dongeng di Bandung. Ternyata yang antusias tidak cuma anak-anak, namun juga orang tua mereka. Karena dongeng mengingatkan para orang tua tersebut, kalau mereka pernah didongengkan oleh orang tua mereka.

    “Jadi kami ingin anak-anak mereka juga mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Karena dongeng membawa suka cita di tengah keluarga,” ungkap Deta.

    Sementara itu, Andi Yudha Asfandiyar atau yang biasa dipanggil Kak Andi, salah satu pendongeng menambahkan, mereka berkumpul di sini karena ingin dongeng menjadi aktivitas nasional. Mereka ingin Hari Dongeng Nasional diakui pemerintah.

    “Karena dongeng adalah metode yang baik untuk membentuk karakter bangsa,” ungkap Kak Andi.

    Selain di Bandung, deklarasi Hari Dongeng Nasional juga berlangsung di sejumlah kota di Indonesia seperti Jakarta, Lampung, Makassar, Surabaya, bahkan NTB. Deklarasi ini digelar serentak pukul 10.00.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here