More

    Inilah Alasan Kenapa TNI Bisa Lebih Kuat Dengan Senjata Pindad

    Dr Ir Ade Bagdja, Direktur Teknologi dan Pengembangan Pindad. FOTO : Fauzan
    Dr Ir Ade Bagdja, Direktur Teknologi dan Pengembangan Pindad. FOTO : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Senjata yang dimiliki PT Pindad Indonesia sebenarnya tak kalah canggih dibandingkan dengan senjata yang dibuat negara lain. Bahkan bila dipakai untuk oleh Tentara Nasional Indonesia justru memiliki kelebihan dibanding negara lain.

    Dr Ir Ade Bagdja, Direktur Teknologi dan Pengembangan Pindad mengatakan, salah satu kelebihan Indonesia bila menggunakan senjata buatan Pindad adalah kekuatan pertahanan Indonesia tidak diketahui oleh negara lain. Jadi keuntungan memiliki peralatan perang buatan sendiri itu lebih besar.

    “Indonesia bisa saja beli senjata dari luar negeri. Namun ingat bila beli dari luar negeri maka kemampuan alusista kita bisa diukur negara lain,” kata Dr Ir Ade Bagdja, usai mengisi kuliah umum bertajuk “Membangun Kekuatan Pertahanan Keamanan Negara” di kampus ITB, Bandung, Rabu, (02/12/2015).

    - Advertisement -

    Selain itu, kata Ade, meski senjata buatan luar negeri dan Pindad sama-sama memiliki akurasi yang sama, namun secara kenyamanan tentu berbeda. Senjata buatan Pindad menggunakan argonominya orang Asia.

    “Jadi saat dipakai oleh prajurit TNI lebih nyaman karena lebih cocok untuk postur orang Indonesia dan iklim di Indonesia. Kalau kita beli senjata Eropa senjata itu diukur dengan argonominya siapa?” ungkap Ade.

    Menurut Ade, di Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau. Oleh karena itu tentara Indonesia tidak membutuhkan senjata mines empat puluh atau untuk wilayah salju.

    “Inilah yang menjadi keuanggulan senjata Pindad,” ungkap Ade.

    Tapi jelas Ade, kekuatan pertahan sebuah negara tidak bisa hanya dilihat dari peralatan pertahanan. Karena orang atau tentara Indonesia juga kemampuannya diakui oleh negara lain.

    “Pakhas kita, Kopasus kita, Marinir kita juga diakui. Pengakuan ini tidak hanya dari mulut, tapi karena TNI kita suka latihan bersama dengan negara lain,” ungkap Ade.

    Namun kata Ade, saat ini kekuatan TNI belum memenuhi minimum essential force. Karena peralatan tempur TNI masih ada yang tua dan harus diganti atau diremajakan. Selain itu jumlahya juga perlu ditambah, karena, perubahan jaman berubah, ancaman juga berubah, sehingga minimum essential force juga berubah.

    “Dan Pindad salah satu industrii yang mendukung itu dipacu dan ditantang untuk memenuhi kebutuhan itu. Karena siapa lagi yang akan menyiapkan peralatan alusista kecuali industrinya sendiri,” ungkap Ade.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here