More

    Menhan : Program Bela Negara Bisa Tangkal ISIS

    Ryamizard Ryacudu, Menhan didampingi Rektor Telkom University. Foto : Fauzan
    Ryamizard Ryacudu, Menhan didampingi Rektor Telkom University. Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, menteri Pertahanan Republik Indonesia menyayangkan adanya orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS. Menurutnya hal tersebut tidak akan terjadi bila pendidikan bela negara dilaksanakan tiga hingga empat tahun lalu.

    “Seandainya, konsep bela negara dilaksanakan tiga atau empat tahun lalu, bela negara dijiwai oleh  masyarakat Indonesia, maka saya meyakini tidak ada masyarakat Indonesia yang terpengaruh dengan ISIS dan tidak ada lagi aksi teror di negeri ini,” kata Ryamizard dalam Kuliah Umum bertajuk “Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Calon Intelektual Masa Depan” di Telkom University, Senin, (07/12/2015)

    Begitu juga dengan kegaduhan politik seperti sekarang, kata Ryamizard, hal ini juga tidak akan terjadi bila para pejabat atau pemerintah memiliki kecintaan terhadap negeri ini. Dalam kata lain warga negara yang tidak membela negaranya bukanlah warga negara yang baik.

    - Advertisement -

    “Dan dapat dikategorikan sebagai musuh negara,” kata pria lulusan AKABRI tahun 1974 ini.

    Menurutnya, pasca reformasi, rakyat Indonesia mengalami kekosongan. Mereka lupa dengan dengan pancasila.

    “Hal ini sama dengan kalau kita ngelamun bisa kemasukan itu. Dan pasti kemasukan yang jelek jelek. Tapi kalau kemasukan, dengan doa bisa keluar. Nah bila kita mantabkan dengan bela negara, yang jelek-jelek itu dan yang tidak benar itu bisa keluar,” ungkapnya.

    Selanjutnya kata Ryamizard ke depan perang yang akan dihadapi adalah perang teknologi, termasuk perang cyber dan sebagainya. Perang tersebuat adalah perang cuci otak untuk mempengaruhi pikiran.

    “Kalau kita terpenganguh, kita akan terjebak dan supaya tidak terpengaruh kita perkuat daya pikir kita dengan ajaran pancasila, dengan kebudayaan kita. Karena pancasila adalah inti dari kultur kita yang dirangkum oleh pediri bangsa. Jadi pikiran kita perlu diperkuat dengan wawasan bela negara,” kata Ryamizard.

    Menurut Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini, bela negara adalah keniscayaan dan bukan konsep baru. Konsep bela negara sudah ada sejak bangsa Indonesa berdiri, bahkan sebelum kemerdekaan dalam bentuk perjuangan tanpa pamrih.

    “Dan bela negara bukan hanya untuk Kementerian Pertahanan dan bukan untuk masyarakat tertentu saja. Akan tetapi untuk semua lapisan amsyarakat apapun profesi dan pekerjaannya. Mulai dari pedagang kecil nelayan, guru dan pegawai negeri, anggota legislatif politikus dan elemen masyarakat lain,”

    Dan kata Ryamizard, sebagai tugas pokok menteri pertahanan, program bela negara dilaksanakan secara berksenimbungan menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi. Ia mengaku program tersebut akan dilaksanakan tahun 2016.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here