More

    Menikmati Kuliner Mahasiswa Asing Unpad di Internasional Daya 2015

    Mahasiswa asal Sudan sedang memberikan minuman khas Sudan kepada pengunjung Internasional Day 2015 di kampus Unpad Jatinangor. Foto : Fauzan
    Mahasiswa asal Sudan sedang memberikan minuman khas Sudan kepada pengunjung Internasional Day 2015 di kampus Unpad Jatinangor. Foto : Fauzan

    JATINANGOR, KabarKampus – Puluhan mahasiswa asing Universitas Padjajaran memperingati International Day di Bale Sawala, Gedung Rektorat, Unpad, Jatinangor, Kamis, (17/12/2015). Dalam kegiatan ini para mahasiswa asing menghadirkan sejumlah kuliner dari negaranya masing-masing yang dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung.

    Para mahasiswa asing ini berasal dari 18 negara diantaranya Nigeria, Azerbaijan, India, Vietnam, Jerman, Jepang, Rusia, Nigeria, China, Thailand, Iran, Tanzania, dan Sudan. Mereka berasal dari berbagai macam jurusan dan fakultas yang ada di Unpad.

    Salah satunya adalah Twing, mahasiswi asal Vietnam. Ia merupakan mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Unpad semester dua.

    - Advertisement -

    Dalam kesempatan tersebut, Twing yang memiliki nama Indonesia Tuti ini menampilkan makanan vietnam yang diberinama Goi Cuon. Goi Cuon adalah penganan yang dibungkus kulit lumpia yang berisi daging sapi dan udang.

    “Makanan ini saya masak sendiri di rumah bersama teman-teman asal Vietnam lainnya di Bandung,” kata Twing kepada KabarKampus.

    Twing mengaku ia senang bisa memperkenalkan makanan Vietnam di acara tersebut. Selain itu, ia  juga senang mendapat teman baru.

    “Karena di sini teman Indonesia saya belum banyak,” katanya Twing yang masih berbahasa Indonesia dengan terbata-bata.

    (Baca Juga: Menikmati Permainan Tradisional Sunda di Kampus Unpad)

    Sementara itu dari Madagaskar menghadirkan kuliner Ravitoto Sy Henumby, yaitu nasi yang dicampur dengan daun singkong dan ditumbuk dengan daging sapi. Kuliner ini dibawakan oleh Audry, mahasiswa  Agri Bisnis Unpad asal Madagaskar bersama tiga orang rekannya.

    “Ravitoto Sy Henumby mirip-mirip makanan Indonesia sama-sama terbuat dari nasi,” katanya

    Menurut Audry, kuliner Madagaskar, tidak jauh-jauh dari kuliner Indonesia. Karena nenek moyong Madagaskar banyak juga yang berasal dari Indonesia.

    “Jadi karena sama, kami tidak mengalami kesulitan tinggal di Indonesia,” ungkap mahasiswa yang mendapat beasiswa dari Pemerintah Indonesia ini.

    Selain kulinerdari Madagaskar dan Vietnam, kuliner dari negara lain seperti Sudan, Banglades dan negara lainnya juga tak kalah menarik. Bahkan belum genap dua jam acara dibuka, sejumlah kuliner yang disedikan sudah ludes habis.

    Setelah para mahasiswa asing ini menghadirkan kuliner, mereka kemudian menampilkan tari-tarian atau berbagai bentuk seni budaya lainnya dari negara mereka secara bergantian. Penampilan seni budaya ini pun tak kalah mendapat antusias. Karena setiap ada yang tampil, para mahasiswa ikut menari bersama.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here