More

    Aktivis For Bali di Jakarta Tolak Hasil Uji Amdal Reklamasi Teluk Benoa

    Sejumlah aktivis menggelar aksi penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa, di halaman KemenLHK, Jakarta, JUmat, (29/01/2016). Foto : Fauzan
    Sejumlah aktivis menggelar aksi penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa, di halaman KemenLHK, Jakarta, JUmat, (29/01/2016). Foto : Fauzan

    JAKARTA, KabarKampus – Sekitar 20 orang yang mengatasnamakan Masyarakat Tolak Reklamasi Teluk Benoa (For Bali) Jakarta menggelar aksi di halaman parkir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, (29/01/2016). Aksi yang digelar saat berlangsungnya uji AMDAL di gedung Kemenlhk ini menolak hasil uji AMDAL untuk reklamasi teluk Benoa.

    Melani Subono, salah satu peserta aksi menuturkan, sudah tiga tahun masyarakat sekitar Teluk Benoa berteriak menolak reklamasi Teluk Benoa. Namun hingga sekarang tidak didengar. Sementara hasil hasil uji AMDAL mengklaim telah melibatkan masyarakat dalam riset mereka.

    “Jadi masyarakat yang dianggap dilibatkan dalam riset AMDAL itu masyarakat yang mana. Karena setelah kami baca hasil AMDAL, mereka hanya mensurvei beberapa  masyarakat,” kata Melani di halaman Gedung KemenLHK, Jakarta.

    - Advertisement -

    Menurut Melani, dampak langsung dari reklamsi Teluk Benoa adalah masyarakat sekitar. Jadi seharusnya seharusnya apapun yang berdampak pada masyarakat harus meliibatkan masyarakat. Bila reklamasi tetap dilakukan, tidak hanya membuat nelayan makin jauh mencari ikan, namun juga bisa membuat pulau Bali tenggelam.

    “Yang jelas hari ini Amdal akan menentukan kajian, kajian ini akan menetukan reklamasi ini dilajutkan atau tidak. Tapi kami akan tetap menolak hasil uji Amdal tersebut,” tambah Melani yang merupakan musisi dan artis yang selalu konsisten menolak reklamasi Teluk Benoa ini.

    Sementara itu Saras Dewi, salah satu massa aksi mengatakan, setelah mereka mengkaji seluruh fakta dari hasil Amdal, mereka menyatakan hasil AMDAL tersebut tidak layak sama sekali. Untuk itu mereka meminta  pemerintah membatalkan seluruh perizinan pembangunan Teluk Benoa.

    “Kemudian kami meminta Presiden Jokowi membatalkan Kepres no.51 tahun 2014 yang intinya mengebalikan kembali wilayah Teluk Benoa sebagai wilayah konservasi. Kami juga menutut pemerintah mengembalikan kawasan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi dan menerapkan kebijakan-kebijakan konservasi di Teluk Benoa.

    Selain di Jakarta aksi menolak hasil uji Amdal terhadap Teluk Benoa juga dilakukan di Bali. Di Bali aksi dilakukan di depan Gedung Gubernuran Bali di jalan Basuki Rahmat, Renon, Denpasar.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here