BANDUNG, KabarKampus – Tepat pada tanggal 17 Januari 1955 yang lalu Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) berdiri. Hari ini Unpar merayakan dies natalisnya ke-61 yang digelar di kampus Unpar jalan Merdeka, Kota Bandung.
Pada hari jadinya yang ke-61, Unpar tentunya memiliki tantangan ke depan untuk terus berkembang dan berubah. Salah satunya adalah posisi Unpar di tengah perguruan tinggi atau universitas di Indonesia. Posisi Unpar ini menjadi pertanyaan Mangadar Situmorang, Ph.D, Rektor Unpar dalam sambutannya, pada acara Dies Natalis Unpar di Kampus Unpar Jalan Merdeka, Bandung, Senin, (18/01/2016)
“Ada ribuan perguruan tinggi, ada puluhan Perguruan Tinggi Swasta yang telah dikonversikan menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Lalu posisi Unpar dimana?” kata Mangadar Situmorang di hadapan Civitas Unpar.
Selanjutnya Mangadar juga menyebut tantangan lain yang dihadapi Unpar yaitu masuknya era Masyarakat Ekonomi Asean. Menurutnya, ada dua hal yang menjadi perhatian di era pasar bebas, yaitu munculnya komunitas tanpa ada batas teritorial. Kemudian ada standar yang berlaku secara universal.
Untuk menghadapi tantangan itu, Mangadar mengajak Komunitas Unpar melakukan penguatan identitas Unpar. Kemudian meningkatkan akreditasi dan rekondisi serta meningkatkan tata kelola pendidikan tinggi.
“Karena itu secara khusus, tahun ini hendak dicanangkan tahun penguatan identitas Unpar,” kata pria yang mengambil gelar PhD-nya di Curtin University, Perth ini.
Oleh karena, menurut Mangadar, seluruh pimpinan, unit, fakultas, biro, lembaga, pusat sampai dengan prodi diharapkan berupaya memperkenalkan dan mengkomunkasikan seluruh kerja keras, hasil baik yang bisa diraih unit-unit yang ada di Unpar. Karena masyarakat perlu tahu dan memahaminya.
Selanjutnya, Rektor juga mengingatkan pesan dari para pendiri dan pendahulu Unpar yaitu agar unpar tidak silau dengan keinginan menjadi sangat besar. Dalam pesan itu para pendiri Unpar itu juga, mengingatkan, agar Unpar menjaga misi pendiriannya yaitu meningkatkan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas.
“Mulai dari pelayanan pendidikan, baik itu pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat terus perlu ditingkatkan,” katanya.
Melalui upaya penguatan identitas, peningkatan kualitas pelayanan, baik itu akreditasi mau pun juga rekondisi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan tinggi, Rektor berharap keinginan Unpar untuk menjadi The Great Unpar tercapai.[]