More

    Mahasiswa Nilai Intimidasi FPI di ISBI Pukulan Telak Bagi Dunia Akademik

    Mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Raya di Kampus ISBI Bandung, Rabu, (18/05/2016). Foto : Fauzan
    Mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Raya di Kampus ISBI Bandung, Rabu, (18/05/2016). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Ancaman Front Pembela Islam terhadap Sekolah Marx yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Daunjati Insitut Seni dan Budaya Indonesia mendapat respon dari BEM se-Bandung Raya. Mereka menyatakan, apa yang dilakukan FPI tersebut telah mencederai ilmu pengetahuan dan diskursus budaya.

    Pernyataan sikap BEM se-Bandung Raya tersebut dibacakan di Gedung Olah Seni (GOS) Patanjala, ISBI Bandung, Rabu, (18/05/2016). Pernyataan mahasiswa ini juga sekaligus mengantisipasi kembalinya FPI menyerang kampus ISBI seperti yang terjadi pada (10/05/2016) lalu.

    Menurut Gunara, Ketua BEM ISBI Bandung, penggerebekan dan pembubaran diskusi merupakan pencederaan terhadap ilmu pengetahuan dan budaya diskursus. Artinya bila ini dibiarkan, maka berlahan-lahan nantinya budaya kritis dan hasrat mengkaji menjadi kegiatan yang diharamkan.

    - Advertisement -

    Ia menjelaskan, hal ini seperti yang dilakukan sekolompok ormas intoleran yang membubarkan secara paksa kegiatan LPM Daunjati di kampus ISBI Bandung pada 10 Mei 2016 kemarin.  Kelompok tersebut telah menuduh dan menggeneralisir isu yang sedang berkembang di negara saat ini.

    “Peristiwa tersebut telah mencekal dan memberangus kebebasan berpendapat, berekspresi hingga pada tataran kerja kurikulum di dalam lembaga perguruan tinggi,” kata Gunara.

    Selain itu Gunara menegaskan, hal tersebut juga menjadi pukulan telak bagi suatu lembaga pendidikan. Karena lembaga akademik telah diciderai oleh pihak-pihak intoleran yang merangsek masuk ke dalam kampus.

    “Hal ini telah melanggar UU Republik Indonesia tentang Pendidikan Tinggi No.12, tahun 2012 Pasal 6 dan juga telah melanggar Tap MPR No.1 Tahun 2003 melalu pasal 2 angka 1,” ungkap Gunara.

    Dalam kesempatan itu Adrian mengatasnamakan BEM se-Bandung Raya mendesak agar kesewenangan Ormas intoleran yang bertindak intimidatif harus dihentikan. Mereka menyerukan kepada mahasiswa untuk berani mengambil sikap dihadapan ketidakbenaran dan kesewenang-wenangan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here