More

    NKK BKK Telah Membuat Mahasiswa Menjadi Zombie

    Prof Dr. Johannes Widodo, Dosen NUS memberikan seminar dengan tema "Responsible University for Sustainable Future di Bandung, Jumat, (03/06/2016). Foto : Fauzan
    Prof Dr. Johannes Widodo, Dosen NUS memberikan seminar dengan tema “Responsible University for Sustainable Future di Bandung, Jumat, (03/06/2016). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Dosen National University of Singapore asal Indonesia mengingatkan agar jangan sesekali melupakan sejarah. Diantaranya adalah sejarah peran mahasiswa dalam pergerakan nasional. Mulai dari Sumpah Pemuda, jatuhnya Soekarno dan jatuhnya Suharto. Semuanya dilakukan mahasiswa.

    “Tapi bencana terjadi saat NKK/BKK atau Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan. Kemudian saat Habibie menjadi Menristek ingin menghilangkan mata kuliah humaniora,” kata Prof. Dr. Johannes Widodo, Dosen National University of Singapore dalam Seminar Nasional “Towards Sustainable University” yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan (Unpar) di Hotel Harris, Bandung, Jumat, (03/06/2016).

    Ia mengatakan, normalisasi artinya sesuai dengan ideologi pemerintah. Kemudian dilanjutkan dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Dari sana arah pendidikan pelan-pelan berubah dan ada perubahan mendasar dengan pendidikan.

    - Advertisement -

    “Mahasiswa itu tidak lagi menjadi Agent of Change. Mereka jadi hanya memilih sekolah saja yang pinter, dapat kerja, jadi pegawai negeri, masuk ke industri,” ungkap lulusan Arsitektur Unpar tahun 84 ini.

    Akhirnya, kata Prof. Johannes, pilihan tersebut menimbulkan hati yang hilang. Mahasiswa berubah jadi robot dan zombie.

    “Jadi  sistem pendidikan harus dirubah total,” ungkap Prof. Johannes.

    Dalam kesempatan tersebut, Prof. Johannes juga menyoroti tiga hal dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Pertama adalah kurikulum yang fleksibel dan mendorong spesialisasi. Kedua menghilangkan stigma program vokasi atau D3 lebih buruk dari program sarjana, dan yang ketiga adalah menerapkan program problem based learning bagi mahasiswa.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here