GLASGOW, KabarKampus – Timnas Indonesia berhasil mencapai salah satu prestasi terbaiknya sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang Homeless World Cup (HWC). Anak-anak binaan Rumah Cemara ini pulang ke tanah air dengan predikat peringkat 7 dari 52 negara peserta.
Hasil ini cukup baik mengingat tiga tahun belakangan, prestasi Indonesia terus melorot. Tahun 2013 di Poznań, Polandia, Indonesia berhasil mencapai perempat final dan menduduki peringkat 8. Setahun berikutnya di Santiago, Chile, melorot ke urutan 10. Tim Indonesia kembali melorot ke peringkat 17 saat HWC 2015 digelar di Amsterdam, Belanda.
Rijki Kurniawan, Manager Timnas HWC 2016 mengatakan, cukup puas dengan hasil ini. Tim Indonesia sudah bermain sangat maksimal.
“Hanya saja saya akui tim-tim yang berada diatas kami memang lebih siap untuk mengikuti HWC 2016,” ujarnya.
Dalam pertandingan terakhir untuk memperebutkan peringkat 7/8 pada Sabtu malam (Minggu pagi WIB), tim asuhan pelatih Sabrun Hanapi menundukkan Bosnia Herzegovina 5 – 4. Para pesepakbola amatir yang sebagian besar berlatar belakang kaum miskin kota itu bermain lepas dan tanpa beban, meski dilanda hujan dan udara dingin yang menusuk.
Penampilan Indonesia juga sukses merebut perhatian publik Skotlandia, terlebih karena pertandingan-pertandingan HWC 2016 juga ditayangkan di stasiun TV lokal seperti Ditayangkan di STV Glasgow dan STV Edinburgh. Indonesia juga bersinar karena menjadi satu-satunya tim asal Asia yang berhasil masuk 8 besar.
Meksiko, yang dua kali mengalahkan Indonesia di turnamen ini, kembali menjari juara dunia setelah mengalahkan Brazil 6-1. Demikian juga dengan tim putri Meksiko yang juga berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan Kyrgyzstan 5 gol tanpa balas.[]