Rizki Irwansyah
TANGERANG, KabarKampus – Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, membuat taman baca di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, (12/08/2016). Pembuatan taman baca ini merupakan salah satu agenda Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelora yang digelar dari tanggal 25 Juli hingga Akhir Agustus mendatang.
Deni Iskandar, mahasiswa UIN Jakarta mengatakan, taman baca ini merupakan upaya mahasiswa dalam mendorong semangat membaca masyarakat terutama masyarakat Desa Cikuya. Mereka berharap taman baca ini bisa membantu masyarakat.
“Terutama masyarakat Desa Cikuya yang saat ini sedang belajar di bangku sekolah” ujar Deni yang menjabat sebagai ketua pembuatan taman baca ini.
Deni menerangkan, pembuatan taman baca ini juga didorong temuan mereka selama menjalankan KKN. Dalam survei yang mereka lakukan di lapangan, tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Solear, masih sangat rendah dan masih tertinggal.
“Berdasarkan temuan kami, di Kabupaten Tangerang, terutama di Kecamatan Solear desa Cikuya, tingkat pendidikan masyarakat disini masih tergolong rendah,” terang Deni yang juga menjabat Ketua Bidang Keilmuan Himpunan Mahasiswa Banten (HMB).
Menurut Deni, masih sedikit sekali penduduk yang ada di Desa Cikuya yang lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Hampir semuanya hanya lulus Sekolah Dasar (SD).
“Lulusan SMA, sangatlah minim, bisa terhitung jari, padahal wajib belajar sembilan tahun sudah menjadi program pemerintah,” lanjutnya.
Deni dan mahasiswa UIN Jakarta lainnya berharap, rendahnya tingkat pendidikan di Kabupaten Tangerang ini, harus menjadi catatan penting bagi Pemerintah Daerah (Pemda). Bupati Kabupaten Tangerang seharusnya lebih serius membangun sumber daya manusia di Kabupaten Tangerang..
“Ini harus menjadi catatan serius bagi Pemda, bagaimanapun pendidikan adalah salah satu cara membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Masyarakat Kabupaten Tangerang harus juga merasakan pendidikan,” terang Deni.
Acara Peresmian Taman Baca ini dihadiri oleh Karang Taruna Desa Cikuya, Ketua RT/RW, Badan Pengawas Desa (BPD), Kepala Rusun (Jaro), aparat Desa Cikuya, dan masyarakat setempat.[]