More

    Pesan Agustusan Ceu Popong: Mahasiswa Jangan Malas

    Ceu Popong berfoto bersama Soedirman, Ketua LVRI Kota Bandung di Kantor LVRI Kota Bandung, Jumat (12/08/2016). FOTO : ENCEP SUKONTRA
    Ceu Popong berfoto bersama Soedirman, Ketua LVRI Kota Bandung di Kantor LVRI Kota Bandung, Jumat (12/08/2016). FOTO : ENCEP SUKONTRA

    ENCEP SUKONTRA

    BANDUNG, KabarKampus-Masih ingat dengan Popong Otje Djundjunan yang akrab disapa Ceu Popong? Ya, anggota DPR yang terkenal karena bahasa Sundanya yang khas. Jumat (12/08/2016) sore, ia mengunjungi Kantor Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Bandung, Jalan Aceh.

    Di kantor tersebut, Anggota Komisi X DPR RI menemui sejumlah veteran, termasuk bertemu Ketua LVRI Kota Bandung, Soedirman, yang juga rekan seperjuangan suami Ceu Popong, yakni almarhum Otje Djundjunan.

    - Advertisement -

    Usai pertemuan, Ceu Popong sempat melayani wawancara Kabar Kampus. Meski sudah naik mobil Jeep klasiknya, Ceu Popong dengan senang hati menjawab pertanyaan tentang pesan kemerdekaan untuk generasi muda khususnya mahasiswa.

    Menurut politikus Golkar yang juga anggota DPR tertua ini, perjuangan jaman sekarang tentu berbeda dengan di masa lalu. Dulu pemuda ikut bergrilya mengangkat senjata.

    “Sekarang bukan lagi untuk gerilya. Bagi mahasiswa ya belajar yang baik, bagi guru jadilah guru yang baik, jadi pengusaha jadi pengusaha yang baik, begitu juga seniman dan budayawan harus berkarya sebaik-baiknya dan tetap semangat,” ungkap perempuan anggota Komisi X membidangi pendidikan dan kebudayaan.

    Meski tidak lagi perlu mengangkat senjata, lanjut dia, mengisi kemerdekaan saat ini tetap harus kerja keras sebagaimana para pejuang dulu.

    Generasi sekarang harus mampu mewarisi semangat pejuang masa lalu. “Jadi kerja keras, jangan memble, kerja keras jangan jangan beloon, jangan malas. Dan harus kerja tuntas,” ucapnya.

    Pejuang di masa lalu merebut kemerdekaan dengan darah, harta, waktu dan lain-lain. Generasi saat ini tinggal mengisi dengan semangat revolusi. “Ingat, kemerdekaan kita bukan hadiah dari Jepang, tapi hasil merebut,” tandasnya.

    Untuk mahasiswa, sambung dia, selain kerja keras juga harus mampu menuntaskan kuliahnya.

    “Jadi kalau mahasiswa kuliah, anggeuskeun kuliahna (bereskan kuliahnya) samapai sarjana,” katanya.

    Menuntaskan kuliah penting bagi masa depan mahasiswa. Era sekarang ini pendidikan formal menjadi syarat masuk kerja, termasuk menjadi anggota DPR seperti Ceu Popong.

    “Karena sekarang kalau mau jadi DPR harus sarjana, walau syarat sarjana itu belum tertulis secara Undang-undang tapi secara tidak tertulis anggota DPR minimal sarjana (S1),” ungkapnya.

    Peran anak muda sangat penting dalam mengisi kemerdekaan. Di masa lalu, peran masa muda juga sangat menentukan dalam menciptakan detik-detik proklamasi.

    “Kan dulu anak muda yang menculik Bung Karno dan Bung Hata untuk membacakan teks proklamasi,” tuturnya.

    Usai wawancara, Ceu Popong yang mengenakan gamis cerah naik ke dalam mobil Jeep-nya. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here