More

    Aktivis Difabel Uji Coba Bis Perpanas Jabar

    Aden Ahmad seorang penyandang difabel menguji coba bis yang digunakan untuk mengakut atlet difabel pada Peparnas 2016. Foto : Fauzan
    Aden Ahmad seorang penyandang difabel menguji coba bis yang digunakan untuk mengakut atlet difabel pada Peparnas 2016. Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan sebanyak 12 bis khusus kelompok difabel. Bis ini sengaja diperuntukkan untuk atlet-atlet yang akan bertanding pada Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) 2016 Jawa Barat.

    Bis ini terdiri dari delapan ukuran kecil dan empat ukuran besar. Untuk ukuran kecil bisa memuat sebanyak lima orang berkursi roda. Sementara ukuran besar bisa memuat sebelas orang.

    “Bis ini sengaja diperuntukkan untuk atlet Pekan Paralympic Nasional 2016 di Jawa Barat. Untuk menaikkan penumpang menggunakan teknologi hidrolik buatan Indonesia,” kata Tata dari Dishub Pemprov Jawa Barat, Rabu, (12/10/2016).

    - Advertisement -

    Ia menuturkan, untuk naik bis ini, nantinya mereka menyiapkan empat orang untuk operasional bis. Mereka yaitu supir, satu untuk operator, satu mengikat, dan satu untuk mendorong.

    Dalam kegiatan Jambore Difabel yang berlangsung di Saparua, Bandung, Rabu, (12/10/2016), bis diujicobakan kepada penyandang difabel. Salah satu yang mencobanya adalah Aden Ahmad, aktivis difabel Kota Bandung.

    Aden yang merupakan penyandang difabel berkursi roda ini mula-mula membawa kursi rodanya ke atas sebuah flat besi dibantu oleh dua orang. Kemudian seseorang memencet tombol untuk menaikkannya hingga posisi flat setara dengan lantai bis.

    Kemudian kursi rodanya ditarik oleh seseorang dan mendorongnya ke tengah bis. Untuk selanjutnya kursi roda Aden diikat dengan tali yang telah disediakan. Uji coba dengan metode yang sama juga dilakukan saat menurunkan Aden.

    Aden mengatakan, mengapreasiasi sekali dengan sarana transfortasi yang akan digunakan dalam Perparnas di Jawa Barat tersebut. Ia memberi nilai lumayan.

    “Tapi belum sempurna banget. Dalam hal keselamatan, harusnya ada kuncinya dan tidak bisa copot. Kemudian untuk naik turun hidrolik masih belum halus seperti bis untuk difabel di luar negeri,” ungkap Aden usai uji coba bis tersebut.

    Tapi ke depannya menurut Aden, pemerintah bisa meniru buatan luar negeri. Selain itu, seharusnya bis bisa digunakan difabel secara mandiri tanpa dibantu oleh awak.

    “Biasanya kalau di luar negeri saya bisa menggunakan bis seperti ini sendiri tanpa dibantu awak. Pengalaman saya, bis akan mengampiri penyandang difabel, kemudian difabel tinggal pijit untuk naik menggunakan hidrolik,” ungkap Aden.

    Aden berharap, bis ini bisa menjadi salah satu transfortasi publik yang akses bagi difabel. ia meminta kepada Gubernur Jawa Barat agar dihibahkan ke Dishub Kota Bandung

    “Nanti bisa dipakaikan bangku sebagian, tidak semuanya untuk kursi roda. Karena kursi roda ini harus bersosialisasi juga dengan masyarakat umum dalam menggunakan fasilitas publik,” jelasnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here