More

    EasyPlant : Merawat Tanaman Hanya Dengan Klik Smartphone

    Davindra dan Anissa Azizah menunjukkan prototype Easy Plant. Foto : Ahmad Fauzan
    Davindra dan Anissa Azizah menunjukkan prototype Easy Plant. Foto : Ahmad Fauzan

    Pembangunan yang terus merajalela membuat polusi semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan banyak tanaman sebagai penangkal polusi. Namun karena kesibukan dan lain sebagainya, membuat orang tak sempat untuk menanam dan juga mengurus tanaman.

    Hal ini mendorong tiga mahasiswa Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan sebuah aplikasi untuk pengubah gaya hidup masyarakat. Mereka ingin mengajak masyarakat menanam di rumah masing-masing dengan cara yang mudah.

    Para mahasiswa ini adalah Davindra Giovanno, Anissa Azizah, dan Amron. Mereka menamakan aplikasi tersebut dengan “Easy Plant”. Hanya tinggal memonitor tanaman via smartphone dan mengkliknya, semua kebutuhan tanaman bisa terpenuhi.

    - Advertisement -

    Davindra Giovanno menuturkan, mereka melihat dunia ini penuh dengan masalah. Salah satunya adalah polusi dimana-mana. Oleh karena itu, mereka ingin mengajak masyarakat untuk berkontribusi buat lingkungan dengan cara menanam.

    “Bayangkan setiap orang menanam satu tanaman di rumahnya. Sebesar apa kontribusinya buat dunia,” kata Davindra saat ditemui KabarKampus di Kampus ITB, Bandung, Sabtu, (01/10/2016).

    Jadi, menurut Davindra,  mereka membuat pot tanaman cerdas yang terhubung dengan smartphone. Dengan smartphone tersebut, seseorang bisa memonitor kondisi dari tanaman. Bila ada kekuarangan, hanya dengan mengklik via smartphone bisa secara otomatis memenuhi kebutuhan tanaman, seperti air, cahaya, nutrisi, dan suhu.

    Sebelumnya dalam mengembangkan aplikasi ini, Davindra dan teman-teman, telah melakukan studi tentang tanaman, mulai dari kelembaban, cahaya, suhu dan sebagainya. Kemudian mereka memasangkan sensor pada pot tanaman. Sehingga bila tanaman tersebut kekurangan air, maka akan mengirimkan pesan ke smartphone.

    “Kami memasang mikrokontroler sama sensor. Seperti sensor suhu, kelembaban, dan cahaya. Kami juga pasang lampu, agar bila terjadi mendung atau malam hari, lampu bisa menyala untuk membantu tanaman fotosintesis,” jelasnya.

    Saat ini produk Easy Plant yang mereka buat masih dalam tahap prototype. Masih banyak inovasi yang masih harus dikembangkan, diantaranya desain pot tanaman, menambah sensor nutrisi, kemudian spesifikasi media tanamnya.

    “Kejarannya adalah kami bisa memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk aplikasi ini. Tanaman yang baru dipakai adalah tanaman hidroponik,” ungkap Davindra.

    Untuk itu, mereka akan melakukan penelitian terhadap sejumlah tanaman, agar bisa mengenali karakteristik dari tanaman tersebut. Sehingga pemanfaatan teknologi ini bisa lebih efisien.

    “Tentunya target dari Easy Plant ini bisa ditaruh di rumah dan bisa jadi pajangan yang enak dilihat,” tutup Davindra.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here