More

    Hasil Penelusuran Mahasiswa Unpad : Bendungan Copong Penyebab Banjir Bandang Garut

    Warga mulai membersihkan rumah dari lumpur banjir bandang.
    Warga mulai membersihkan rumah dari lumpur banjir bandang.

    GARUT, KabarKampus – Konsolidasi Mahasiswa Unpad bersama dengan Serikat Petani Pasundan melakukan penelusuran untuk mengetahui penyebab banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada hari Sabtu, (01/10/2016). Banjir bandang tersebut berdasarkan data BNPB telah mangakibatkan 34 orang meninggal dunia, 19 hilang, dan 6.361 orang mengungsi.

    Sementara kerusakan bangunan meliputi 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang, 961 rumah rusak ringan, 255 rumah terendam dan 283 rumah hanyut. Selain itu juga bangunan seperti sekolah, rumah ibadah, rumah sakit dan bangunan umum lainnya ikut rusak.

    Menurut Artha Siregar, salah satu perwakilan Konsolidasi Mahasiswa Unpad, berdasarkan penelusuran mereka, bencana banjir bandang di Garut diduga karena alih fungsi lahan dari sawah menjadi perumahan. Selain itu juga, terjadi karena penyempitan di bantaran sungai.

    - Advertisement -

    “Sehingga ketika hujan lebat, debit air dengan cepat bertambah dan tidak ada wadah penampungnya (dikarenakan penyempitan di bantaran sungai) akibatnya adalah banjir bandang,” ungkap Artha, Senin (03/10/2016)

    Selain itu, tambah Artha temuan lain, hasil penelusuran  di lapangan adalah lokasi dibangunnya bendungan lebih tinggi dibanding lokasi pemukiman warga. Bagian atas bendungan Copong mencapai ketinggian 722 Mdpl, permukaan air sungai di bendungan Copong mencapai 714 Mdpl, dan luapan air di Bendungan Copong sewaktu banjir adalah 726 Mdpl. Sedangkan pemukiman warga seperti Kp. Cimacan yang merupakan daerah yang terkena dampak paling parah berada lebih rendah yaitu 713 Mdpl.

    Selanjutnya, kata Artha, keberadaan bendungan Jatigede juga telah menyebabkan tertahannya aliran sungai Cimanuk dan sangat mungkin air sungai Cimanuk yang tertahan meluber ke kabupaten Garut. Namun asumsi ini masih membutuhkan investigasi lebih lanjut untuk memastikannya.

    Dari hasil temuan tersebut, menurut Artha mereka dari Konsolidasi Mahasiswa Unpad menyarankan pemerintah Kabupaten Garut dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten Sumedang, Indramayu dan Cirebon; yang wilayahnya dialiri oleh sungai Cimanuk untuk melakukan investigasi lanjutan penyebab banjir bandang di Garut. Selain itu mereka juga menuntut agar diberhentikannya proyek-proyek pembangunan yang mengakibatkan penyempitan sungai dan mengecam alih fungsi lahan yang berdampak pada kerusakan lingkungan.[]

     

    Berikut adalah data ketinggian di Sekitar Sepadan DAS Cimanuk :

    No. Titik/Lokasi Titik Kordinat Ketinggian/ MDPL

    M

    BT SU
    1. Atas Bendungan Copong 0821603 9204314 722
    2. Permukaan air Sungai di Bendungan Copong 0821518 9204351 714
    3. Sedimentasi Bawah Bendungan Copong 0821524 9204360 716
    4. Luapan Air di Bendungan Waktu Banjir 0821590 9204211 726
    5. Jembatan Copong Bagian Atas 0821305 9203746 728
    6. Permukaan Air Sungai di Bawah Jembatan Copong 0821305 9203746 707
    7. Pemukiman Warga RT01 RW 13 , Kp. Cimacan 0821117 9202898 713
    8. Luapan Air Waktu Banjir di Kp. Cimacan 0821108 9202892 716
    9. Permukaan Air Sungai  di sekitar Kp. Cimacan 0821225 9202874 712
    10. Kp. Dempal RT 05 RW 01 Ds. Pakuwon-Garkot 0820560 9202078 721
    11. Ketinggian luapan Air Waktu Banjir di Kp. Dempal 0820573 9202118 723
    12. Ketinggian Permukaan air Sungai Sekitar Kp. Dempal 0820568 9202070 715
    13. Ketinggian Asrama Tarumanegara 0820122 9200802 725
    14. Uapan Waktu Banjir di Sekitar Asrama Tarumanegara 0820118 9200890 728
    15. Ketinggian Permukaan Air Sungai di Sekitar Asrama 0820204 9200754 721
    16. Ketinggian Kantor Kecamatan Tarogong Kidul -RSUD 0820095 9200967 724
    17. Uapan Air Waktu Banjir di K. Kecamatan Tarkid & RSUD 0820100 9200966 726

    Catatan : Investigasi untuk mencari data kordinat dan ketinggian menggunakan GPS Merk Garmin Tipe 78 S

    Dokumentasi Lapangan Terlampir

    Garut, 01 Oktober 2016

    Tim Investigasi :

    1. Indra Suryanto
    2. Dendi
    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here