More

    Unpar Borong Juara Kompetisi Arsitektur Vernakular Indonesia 2016

    05-10-2016-archigrandfest-2016JAKARTA, KabarKampus – Tim mahasiswa Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) memborong tiga gelar juara “International Student House Competition” yang digelar Himpunan Mahasiswa Arsitektur BINUS University. Lomba yang digelar dalam rangkaian acara Architecture Grand Festival tersebut, Unpar berhasil merebut juara dua, tiga dan juara favorit.

    Juri “International Student House Competition” terdiri dari Marchin Sapeta (Kengo Kuma & Associates, Tokyo), Afwina Kamal (Hadiprana), Asfarinal Nanang (Jaringan Pusaka Kota Indonesia), dan Yori Antar (Han Awal & Partners).

    Kompetisi ini menantang calon arsitek/desainer dalam bereksprimen dengan membuat desain rumah tamu (guest house) sebagai tempat tinggal sementara bagi wisatawan. Selain itu juga tempat tinggal bagi pemilik rumah yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan, cuaca, serta iklim Indonesia.

    - Advertisement -

    Tim mahasiswa peraih juara dua diwakili oleh Timothy Vittorio, Dennis Cahya Indra, dan Aloysius Baskoro. Mereka menamakan proyeknya arsitekturnya dengan “Ranggen”.

    Sementara peraih juara tiga diwakili oleh Rama Dwi Wahyu, Hauzan Irsyad, dan Erin dengan proyek yang diberi nama “Alor Kelei”. Tidak hanya itu, tim Unpar lainnya juga berhasil meraih gelar “Favourite Award Winner”.

    Kompetisi “International Student House Competition” digelar karena semakin hari semakin tergesernya Arsitektur Vernakular Indonesia oleh arus Arsitektur Modern.

    Selama ini banyak orang maupun para arsitek Indonesia beranggapan arsitektur tradisional Indonesia tidak mendapatkan tempat di hati publik negara lain, atau dengan kata lain tidak diakui.

    Pemikiran ini pun yang banyak dimiliki oleh kebanyakan mahasiswa yang menempuh studi arsitektur. Padahal, arsitektur tradisional Indonesia yang tercermin pada setiap rumah tradisional Indonesia memiliki keunikannya tersendiri, khususunya pada pemilihan atau penggunaan material, nilai budaya, serta fungsi ruang.

    Melalui kompetisi tersebut, mahasiswa diharapkan mendukung dan menghargai Arsitektur Vernakular Indonesia dan melestarikan warisan budaya serta meningkatkan minat pada desain tradisional Indonesia.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here