More

    Umumnya Struktur Bangunan di Pidie Jaya Aceh Tidak Tahan Gempa

    IMAN HERDIANA

    Warga mendirikan tenda dan dapur darurat pasca gempa di Desa Blang Iboih, Pidie Jaya (10/12/2016). Rumah permanen hancur rata dengan tanah. FOTO : AHMAD YUNUS/Doktor Share
    Warga mendirikan tenda dan dapur darurat pasca gempa di Desa Blang Iboih, Pidie Jaya (10/12/2016). Rumah permanen hancur rata dengan tanah. FOTO : AHMAD YUNUS/Doktor Share

    BANDUNG, KabarKampus-Ego Syahrial, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, mengatakan banyaknya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi Pidie Jaya Aceh tidak lepas dari struktur bangunan yang tidak tahan gempa.

    Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan Gempa bumi Pidie Jaya Aceh, oleh Tim Tanggap Darurat Badan Geologi – Kementerian ESDM.

    - Advertisement -

    Ego Syahrial menuturkan, timnya menemukan banyak bangunan yang rusak berat, tetapi bangunan di sebelahnya tidak mengalami kerusakan.

    “Sebagian besar bangunan yang rubuh dan menelan korban jiwa, disebabkan oleh struktur bangunan yang tidak memenuhi kaidah struktur bangunan yang aman,” papar Ego Syahrial, melalui siaran pers yang diterima KabarKampus, Sabtu (10/12/2016).

    Menurutnya, bangunan-bangunan tersebut dekat dengan sumber gempa bumi. Kondisi tanah di sekitar bangunan berupa batuan dan endapan yang bersifat lepas dan lunak. Tim juga menemukan bukti adanya patahan/sesar gempabumi yang muncul ke permukaan.

    “Selain diakibatkan kurang baiknya struktur bangunan, tim juga menemukan likuifaksi (pelulukan) yang mengakibatkan sebagian bangunan amblas,” jelasnya. Temuan lainnya, adalah rekahan tanah dan pergeseran beberapa jembatan (amblesan).

    Sampai saat ini, kata Ego Syahrial, tim terus berkoordinasi dgn Posko Tanggap Darurat yang dikoordinir BNPB, BPBD dan Pemda Pidie Jaya. Ia menyebut, timnya turut melakukan sosialiasi kepada masyarakat bahwa gempa susulan masih mungkin terjadi.

    “Untuk itu bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat atau sedang agar mengungsi,” katanya.

    Dalam Peta Kawasan Rawan Bencana Badan Geologi, Kabupaten Pidie Jaya merupakan kawasan rawan bencana gempa bumi. Daerah ini memerlukan upaya pengurangan resiko bencana (mitigasi) secara terus-menerus.

    Selanjutnya, kata dia, selama satu minggu ke depan, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi akan melanjutkan pemetaan dampak gempa, pengukuran mikrotremor dan sosialisasi secara langsung tentang mitigasi gempa kepada masyarakat dan aparat setempat.

    “Hasil pemetaan Tim Tanggap Darurat Badan Geologi akan digunakan sebagai rekomendasi teknis untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelasnya. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here