More

    Rocky Gerung : Aktivis Sekarang Alami Defisit Akal

    Rocky Gerung, Dosen Filsafat FIB UI. Foto : Ahmad Fauzan
    Rocky Gerung, Dosen Filsafat FIB UI. Foto : Ahmad Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Rocky Gerung, Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) memiliki ingatan soal pertemanannya dengan aktivis Bandung. Ketika itu, mereka sama-sama pernah mencoba melawan rezim Orde Baru. Akibat dari perlawanan itu, teman-temannya seperti Fadroel Rachman, Jumhur Hidayat, Supriyanto atau Enin masuk penjara.

    Namun yang menjadi perhatian dosen yang pernah tercatat sebagai mahasiswa UI tahun 1986 ini adalah saat mereka besama-sama membuat pledoi atau pembelaan. Ketika itu pledoi yang dibuat ingin dijadikan catatan historis perjuangan gerakan mahasiswa.

    “Pledoi jaman itu, pada tahun 90-an lebih dari sekedar pledoi, dia jadi desertasi publik,” kata pendiri SETARA Insitute ini dalam orasi akhir tahun yang digelar Forum Aktivis Bandung di Kota Bandung, Rabu, (28/12/2016) lalu.

    - Advertisement -

    Menurutnya, membaca pledoi tersebut sudah seperti membaca uraian akademik. Ada catatan kaki dan sebagainya.

    Rocky mengaku, saat ini belum pernah melihat kegiatan sejenis dari aktivis Bandung atau Jakarta. Ia hanya bisa melihat atau membaca pikiran mereka lewat twitter atau media sosial. Isinya pun dangkal.

    “Jadi sebagai orang yang berpikir tentang peradaban, tentang masa depan, kita tidak punya lagi semacam Cutural Maker di kepala kita. Ini suatu defisit akal, defisit krititisme yang bisa  menghalangi seluruh mindset kita untuk maju ke depan,” kata pria yang pernah menjadi fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi ini.

    Bagi Rocky, hal ini menjadi sebuah problem. Karena aktivis dengan kemampuan mengkonsep ide hanya bisa memaki-maki di media sosial.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here