McKinley Corbley – Goodnews Network
Representatif dari negara Iceland mengumumkan bahwa mereka berencana menjadi negara pertama yang akan mendukung kesetaraan pembayaran untuk perempuan pada level nasional. Pemberitahuan ini bertepatan dengan pertemuan International Woman days yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2017 silam di New york.
Hukum kesetaraan pembayaran ini akan diberlakukan secara penuh pada tahun 2020. Hukum ini akan menuntut setiap perusahaan yang memiliki pegawai lebih dari 25 orang untuk melakukan sertifikasi kesetaraan gender dalam pembayaran kepada pegawai sekali dalam 3 tahun.
Rancangan Undang Undang ini diharapkan mendapatkan dukungan utuh dari parlemen Iceland. Anggota parlemen Iceland sendiri terdiri dari setengah anggota perempuan dan setengah anggota laki-laki.
Berdasarkan dari penelitan yang diadakan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan pada tahun 2016 silam menunjukan bahwa Iceland menempati ranking pertama sebagai negara dengan lingkungan kerja terbaik bagi perempuan. Meskipun pendapatan yang diperoleh para perempuan ini masih lebih rendah sekitar 14-18% dibandingkan laki-laki.
Peringkat Iceland kemudian diikuti oleh Swedia, Norwegia, Finlandia, Poland dan Perancis secara berurutan. Amerika Serikat menempati posisi ke 20, di mana angka ini merupakan posisi yang berada di bawah batas rata-rata dari OECD (Organisasi untuik Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan)
“Kesetaraan gender mendatangkan banyak manfaat bagi kami,” kata Perdana Menteri Iceland Bjarni Benediktsson di pertemuan International Woman Day. “Saat ini, kami telah menjadi peringkat pertama di dunia untuk kesetaraan gender, tapi tugas ini belum selesai di sini” tambahnya. []
