BANDUNG, KabarKampus – Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM) Unpar kembali mengadakan kegiatan Tosaya (Ngabantos Sadaya) 2017 atau Membantu Sesama. Kali ini Tosaya digelar di Desa Suntenjaya, Lembang, Kabupaten Bandung dari tanggal 19 Januari – 05 Maret 2017.
Kegiatan Tosaya merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang rutin yang diadakan setiap tahun. Kegiatan ini mengusung konsep yang terus berinovasi, menyesuaikan kondisi dan permasalahan lokal yang ada.
Senaldo Ramaputra, Ketua Tosaya 2017 mengatakan, Desa Suntenjaya mereka pilih, karena adanya ketertinggalan ekonomi di sana. Hal ini disebabkan oleh kualitas pendidikan, baik formal maupun informal, yang masih kurang memadai. Terutama, akses menuju sekolah yang jauh menjadi salah satu kendala utama.
“Keberlanjutan sistem pendidikan inilah yang menyebabkan kurang berkembangnya wawasan bagi penduduk dan tentu menghambat perkembangan di daerah tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini memiliki dua tujuan. Pertama. setiap mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh agar berguna bagi masyarakat dan menjadi pengalaman baru bagi mahasiswa Unpar. Mereka mengharapkan potensi yang dimiliki oleh Desa Suntenjaya, khususnya pariwisata, dapat terus dikembangkan, utamanya setelah kegiatan Tosaya usai.
“Tosaya yang dilakukan tahun ini terbagi atas tiga mata acara, yaitu pembangunan, pemberdayaan, dan kreasi seni,” lanjutnya.
Aldo menjelaskan, pembangunan dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur, meliputi pengecatan rumah warga dan pembangunan gapura. Bidang pemberdayaan terdiri atas empat bagian, yaitu pengajaran baca-tulis-hitung, tari, dan musik bagi anak-anak, serta pemberdayaan pariwisata bagi orang dewasa.
Adapun, kreasi seni sendiri terdiri atas beberapa mata acara, seperti kegiatan pembukaan dan penutupan Tosaya 2017, kerja bakti, bermain volley ball bersama, serta live-in bagi mahasiswa. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat membina dan mendekatkan hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat.
Aldo berharap agar Tosaya dapat berjalan secara berkesinambungan dan memberi dampak positif bagi masyarakat luas. Karena untuk melakukan sesuatu yang besar dibutuhkan partisipasi yang tinggi dari masyarakat.
“Oleh karena itu, kami berharap agar mahasiswa dapat ikut berpartisipasi lebih untuk memberi dampak sosial dengan ilmu yang kami miliki,” ungkap Aldo.
Kegiatan ini tidak berjalan sediri. Mereka dibantu oleh sejumlah pihak baik dari kampus Unpar maupun kampus luar. Dari Unpar mereka mengajak seluruh himpunan mahasiswa di setiap program studi, juga beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), seperti UKM Listra, Volley Ball, serta Korps Gabungan Sukarela (Korgala). Sementara dari luar Unpar mereka menggandeng Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung.[]