More

    Seniman dan Komunitas Bandung Siap Merayakan Perlawanan di Eks Palaguna

    Seniman Bandung menyuarakan penolakan pembangunan Eks Palaguna di Jalan Ir. Juanda Bandung, Minggu, 12/03/2017). Foto. Arif Yogi

    BANDUNG, KabarKampus – Lebih dari 41 komunitas dan 100 seniman Bandung siap menggelar gerakan budaya untuk menolak pembangunan Eks Palaguna yang berada di kawasan Alun-alun Bandung. Gerakan ini digelar dengan rangkaian aksi budaya dari tanggal 14 dan 15 Maret 2017 di lokasi Eks Palaguna.

    Gerakan yang mengatasnamakan Aliansi Warga Bandung (AWB) #saveexpalaguna ini akan dibuka dengan sirine, kentongan, atau benda apapun dan menyerukan yel-yel “saveXpalaguna”. Kemudian akan dilanjutkan dengan rangkaian acara yang digelar nonstop hingga esok hari.

    Sejumlah rangkaian acara yang akan digelar diantaranya, melukis bersama para defabel, penanaman 100 benih pohon mahoni disertai dengan performance-arts, human words selfie dengan formasi “saveXpalaguna”, serta performance-arts merespon alat-alat berat yang terdapat di area Eks Palaguna. Kemudian pada tengah malam akan ada pemutaran film-film lingkungan hidup, doa bersama lintas agama, dan menyalakan lilin dalam formasi Human Words Selfie “saveXpalaguna”.

    - Advertisement -

    Tak hanya itu pada dini hari ada jentreng, musik akustik, karawitan, dan orasi budaya dan bincang buday. Kemudian dilanjutkan dengan bebersih, makan pagi, dan olah-raga bersama dan ritus siraman Eks Palaguna.

    Herry Dim, Pupuhu Aliansi Warga Bandung mengatakan, aksi warga ini sepenuhnya inisiatif “kanyaah” setiap pendukung dengan swadaya pribadi atau pun komunitasnya masing-masing. Mereka ingin proyek pembangunan mall, hotel dan rumah sakit di lahan Eks Palaguna dibatalkan dan dijadikan hutan kota serta cagar budaya.

    “Tujuan aksi kebudayaan adalah membangun kesadaran pemerintah, publik dan perusahaan untuk peduli dan sadar terhadap lingkungan, sungai sebagai peradaban, dan kehidupan manusia,” kata Herry Dim.

    Lewat aksi tersebut kata Herry, ia mengajak semua pihak untuk menjaga, merawat, dan menyelamatkan sungai, dan alam Bandung pada umumnya. Selain itu mereka juga menyuarakan pentingnya hutan kota atau ruang terbuka hijau sebagai paru-paru perkotaan atau pun perdesaan.

    “Maka kami bergerak untuk menjaga berbagai ancaman kerusakan dan pencemarn akibat pembangunan ekonomi yang rakus dan eksploitatif,” ungkapnya.

    Sebelumnya acara tersebut dimulai, pada hari Minggu, (12/03/2017), sejumlah Aliansi Warga Bandungtelah memulai membuka gerakan ini dengan ziarah ke makam Dalem Kaum (Rd Adipati Wiranatakusumah II).  Mereka juga meruwat Pusat Air Bandung) yaitu yang berasal dari 7 mata air Sumur Bandung, dan dari mata air daerah lain serta performent art di Car Free Day, Jalan Ir Juanda Bandung.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here