More

    Hari Kartini, Civitas UMK Tandatangani Komitmen Kesetaraan Gender

    Dr. Suparnyo SH. MS., Rektor UMK menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dan kampus berbasis kearifan lokal di Kampus UMK, Semarang, Jumat, (21/04/2017). Dok. UMK

    KUDUS, KabarKampus – Civitas Akademika Universitas Muria Kudus (UMK) menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dan kampus berbasis kearifan lokal di Kampus UMK, Semarang, Jumat, (21/04/2017). Kegiatan yang digagas oleh Pusat Study Gender (PSG) UMK ini digelar dalam rangka memperingati peringatan Hari Kartni yang bertepatan pada tanggal 21 April.

    Sejumlah pimpinan yang hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Rektor Dr. Suparnyo SH. MS., Wakil Rektor III Rochmad Winarso ST. MT., Wakil Rektor IV Dr. Subarkah SH. M.Hum, Dekan Fakultas Teknik Mohammad Dahlan ST. MT., dan Dekan Fakultas Ekonomi Dr. Mohammad Edris MM. Selain itu hadir juga sejumlah dosen dan pegawai perempuan UMK.

     

    - Advertisement -

    Dr. Sri Utaminingsih M.Pd., Ketua PSG UMK mengatakan, peringatan Hari Kartini tahun ini memang digelar secara sederhana. Mereka ingin meneguhkan komitmen bersama ”Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender serta Kampus Berbasis Kearifan Lokal”.

    ‘’Semangat Kartini semoga terpatri dalam sanubari kita semua. Kartini berjuang tidak hanya untuk kaum perempuan, namun untuk bangsa ini, untuk laki-laki maupun perempuan,’’ katanya dalam peringatan yang diikuti pula oleh para mahasiswa ini.

    Sementara itu, Dr. Suparnyo SH. MS., Rektor UMK memberikan apresiasi positif atas penyelenggaraan peringatan Hari Kartini kali ini. Dia menyebut Kartini memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuangkan kesetaraan di tanah air.

    ‘’Saat ini, diskriminasi di Indonesia semakin terkikis. Persamaan hak dan kesetaraan gender menjadi fakta yang tidak bisa diingkari. Laki-laki dan perempuan itu sama, maka perempuan jangan minder dengan laki-laki,’’ tegasnya di depan para mahasiswa, dosen dan karyawan  yang hadir.

    Suparnyo bahkan mengemukakan, bahwa yang tidak boleh dilupakan dari Kartini, adalah ia tidak membeda-bedakan seseorang apakah dari kalangan bangsawan atau bukan. Kartini memandang semua orang itu sama.

    “Ini juga sifat yang perlu kita teladani,’’ tuturnya Suparnyo mengakhiri sambutannya dengan membaca puisi ‘’Putri Ksatria’’ karya Pauline Angelina.

    Dalam peringatan Hari Kartini ini juga, para dosen dan pegawai tidak menggunakan pakaian kerja seperti biasanya. Mereka mengenakan kebaya khas Jawa, yang menambah anggun nan rupawan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here