More

    ELITRAP, Perangkap Hama Ramah Lingkungan

    Tim PKM Undip bersama alat perangkap hama ELITRAP. Foto : Undip

    Serangan hama merupakan peyebab tertinggi gagal panen yang dialami oleh petani padi di Indonesia. Seperti dilansir dari Renstra Pertanian Republik Indonesia, Serangan hama meyumbang 49% gagal panen tanaman padi, diikui pleh peyakit tanaman 14%, kekeringan 27%, dan banjir 10%.

    Hal ini mendorong mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) untuk mengembangkan sebuah teknologi perangkap hama. Mereka menamakannya dengan ELITRAP yang merupakan singkatan dari Solar Power Electric Light Trap.

    Para mahasiswa tersebut adalah M. Alfin Asyidiq, M. Surya Sulila, Irkham, Annizah Rahmatya Gerhana, dan Betty Perdana Sari. Mereka merupakan tim PKM KC Mahasiswa Undip. Produk yang mereka  buat diyakini mampu membasmi hama secara ramah lingkungan.

    - Advertisement -

    Alfin Asyidiq, Ketua tim mengatakan, pengendalian hama menggunakan pestisida kimia mungkin menjadi favorit petani. Hal tersebut karena kemampuannya membunuh hama degan cepat. Namun cara ini tidak ramah lingkungan karena racun kimia akan mencemari lingkungan dan merusak ekosistem pertanian.

    “Oleh karena itu kami mencetuskan ide untuk menciptakan alat yang bernama Elitrap, Solar Powered Electric Light Trap,” katanya.

    Tambah Alfin, alat ini diusulkan untuk mengatasi permasalahan hama serangga di pertanian mina-padi. Namun selain dapat diterapkan disawah, alat ini juga mampu diterapkan perkebunan.

    Alfin menjelaskan, minapadi merupakan system integrasi pertanian yang membudidayakan ikan air tawar. System ini memiliki keunggulan diantaranya : mampu mengontrol Organisme Penggangggu Tanaman (OPT) berupa gulma, keong mas, dan larva ganjur, Ttdak menggunakan bahan kimia seperti pestisida kimia dan pupuk kimia, serta menambah penghasilan petani dari hasil beras organik dan ikan air tawar.

    “Namun, hama serangga pada pertanian minapadi belum teratasi karena penggunaan pestisida akan menjadi racun pada ikan,” ungkap Alfin.

    Oleh karena itu, menurut Alfin, Elitrap merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan hama serangga di pertanian minapadi. Hal itu karena Elitrap tidak menggunakan input bahan kimia yang berbahaya yang mengganggu budidaya ikan.

    Annizah Rahmatya, salah satu anggota tim menambahkan,  Elitrap merupakan perangkap hama yang memanfaatkan sinar lampu LED untuk menarik perhatian serangga di malam hari. Hama yang dapat dikendalikan oleh Elitrap merupaan hama serangga yang berasal dari ordo Homoptera, Lepidoptera, Dyptera yang memiliki sifat tertarik terhadap cahaya.

    “Hama yang berasal dari ketiga ordo ini merupakan hama yang paling banyak menyerang tanaman padi, seperti wereng batang, penggerek batang, blas dan kresek,” jelas Annizah.

    Selain Lampu LED, tambahnya, Elitrap juga menggunakan tegangan tinggi DC yang berfungsi untuk mematikan atau membunuh serangga yang mendekat. Kemudian menggunakan juga panel surya yang digunakan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan mikrokontroler untuk megontrol seluruh system yang terdapat pada Elitrap. Selain itu menggunakan juga kontrol alarm untuk mengaktifkan alarm ketika terdapat komponen Elitrap yang diambil, dan kontrol waktu untuk mengaktifkan alat sesuai kebutuhan.

    Annizah menambahkan, Elitrap bekerja pada malam hari karena sebagian besar hama serangga merupakan hewan nocturnal. Lampu LED akan menarik perhatian serangga sehingga serangga akan mendekat dan terperangkap oleh tegangan tinggi DC.

    “Serangga yang terperangkap dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan karena serangga memiliki kandungan Protein Kasar yang tinggi,” jelasnya.

    Elitrap dibuat oleh tim PKM-KC yang dibimbing oleh Dr. Abdul Syakur, S.T., M.T. Selain dimanfaatkan untuk ajang PKM, TIM Elitrap berharap karyanya dapat diaplikasikan dan berguna bagi masyarakat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here