More

    Mahasiswa Unair Cegah Kuman di Toilet dengan Ekstrak Daun Sirih

    Produk Herbal Sanitizer buatan mahasiswa Unair. Sumber : Unair

    Toilet umum di Indonesia boleh dikatakan masih sedikit yang memenuhi standar kebersihan. Data global menyatakan toilet umum di Indonesia yang memenuhi standar hanya 50 persen. Padahal kualitas toilet yang rendah bisa menimbulkan berbagai penyakit yang berasal dari bakteri seperti E. coli, S. aureus, dan K. pneumonia.

    Hal ini mendorong lima mahasiswa Pendidikan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) untuk membuat produk obat semprot ekstrak daun sirih membasmi bakteri di toilet. Mereka menamakannya dengan Hezer.

    Lima mahasiswa tersebut adalah Husniatul Fitriah (2014), Malisda Irwantri Leonald (2015), Hatif Indra Nur Septiyanti (2014), Muhammad Aviv Addin (2014), dan Rendha Kusumaning Kristiwi (2014). Inovasi yang mereka buat tertuang dalam proposal program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM–K) berjudul “HEZER (Herbal Sanitizer): Solusi Jitu Mengurangi Penularan Penyakit melalui Toilet Umum”.

    - Advertisement -

    Indra Nur Septiyanti menyebutkan, produk sanitasi memang sudah banyak. Namun bedanya, ekstrak daun sirih yang mereka buat mampu menghambat bakteri lebih besar.

    “Daun sirih mengandung turunan fenol yakni kavikol dan kavibetol yang memiliki kemampuan antiseptik atau desinfektan, antioksidan, dan fungisida dengan aktivitas aktibakteri enam kali lebih efektif daripada senyawa flouride dan fenol biasa,” ungkap Indra.

    Keunggulan lainnya, tambah Indra adalah produk Hezer yang memiliki netto 30 mililiter mudah digenggam dan dibawa. Cara penggunaannya pun praktis.

    “Satu botol Hezer dapat digunakan hingga 30 kali. Hezer disemprotkan di lima titik dudukan toilet umum dengan jarak penyemprotan 25 cm dari permukaan dudukan toilet. Tunggu lima detik, maka dudukan toilet akan mengering dengan sendirinya dan siap untuk digunakan,” tutur Indra.

    Sampai saat ini, 152 produk Hezer sudah sampai di tangan konsumen area Jawa dan Sumatera. Dengan harga Rp 16 ribu per botol, masyarakat sudah bisa melindungi diri dari bakteri-bakteri di toilet umum.

    Kedepan, produk ini akan dikembangkan dalam bentuk tisu basah. Hal ini agar orang yang tergesa-gesa bisa lebih efisien dalam menggunakan toilet umum.[]

    Sumber : unair

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here